Serentak di Kota Senja Kaimana, Para Tokoh Agama dan Adat Kibarkan Bendera Merah Putih

Minggu, 15 Agustus 2021 - 19:55 WIB
Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana, Papua Barat menggelar kegiatan Pengibaran Bendera Merah Putih dan Dialog Kebangsaan di Taman Jokowi - Iriana Kaimana pada Minggu (15/8/2021). (Ist)
KAIMANA - Peringatan ulang tahun ke - 76 Republik Indonesia sebentar lagi. Nah, menjelang itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana, Papua Barat menggelar kegiatan Pengibaran Bendera Merah Putih dan Dialog Kebangsaan di Taman Jokowi - Iriana Kaimana pada Minggu (15/8/2021).

Adapun pengibaran bendera Merah Putih dilakukan secara serentak oleh setiap perwakilan para tokoh agama dan T okoh adat dan suku di Kabupaten Kaimana. Sedangkan acara itu dilakukan sebagai simbol terwujudnya jiwa Bhinneka Tunggal Ika di Kabupaten Kaimana.

"Melalui pengibaran bendara Merah Putih oleh para perwakilan tokoh agama dan tokoh adat ini, kita ingin mengabarkan pada bumi Pertiwi betapa masyarakat Kaimana sangat memegang teguh jiwa Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan NKRI," ujar Ketua Panitia HUT RI 76 Kabupaten Kaimana, Jafar Werfete.



Bupati Kaimana Freddy Thie menyampaikan bahwa Kabupaten Kaimana merupakan bagian dari sejarah penting NKRI. Dia menjelaskan, terdapat tugu Untea di salah satu kampung di Kota Kaimana, tepatnya di Kampung Seram jalan R.A Kartini.

Tugu itu sebagai saksi sejarah diserahkannya Irian Barat pada Indonesia. "Itu adalah sejarah penting yang tidak boleh kita lupakan. Anak cucu kita jangan sampai lupa pada sejarah ini," kata Freddy. Baca: BOR Rumah Sakit di Bandung 44,5 Persen, Oded Minta Warga Tetap Jaga Prokes.



"Selain itu, pada tahun 1962 pernah terjadi kecelakaan laut tenggelamnya KM Macan Tutul di laut Kaimana. Kapal ini berisi para pejuang NKRI. Jasad para pejuang tersebut dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Gunung Genofa Kaimana," tambah Freddy.

Freddy berpesan, khususnya kepada para generasi muda agar senantiasa mengisi kemerdekaan Indonesia dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif dan selalu meningkatkan produktifitas agar bisa bersaing dengan bangsa lain di seluruh dunia. Baca: Dua Pelaku Curanmor Ditangkap Polsek Lubuk Baja Saat Hendak Menjual Hasil Curian.



"Perang kita saat ini berbeda dengan perang para pejuang dahulu. Mereka berkorban jiwa dan raganya. Sedangkan kita yang hidup saat ini, berperang dengan bangsa lain melalui kecerdasan dan produktifitas. Kita berpacu dengan kemajuan zaman. Telat sedikit, maka kita akan tertinggal," ujar orang nomor satu di Kota Senja itu.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content