Identifikasi Hotspot Karhutla di Muaro Jambi Dibantu CCTV Pantau Asap
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 19:31 WIB
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), kata Ahmad, turut serta dalam pembangunan CCTV ini. Terdapat tiga titik CCTV di daerahnya, yakni di Tahura OKH, HLG Londerang, dan Desa Sadu. "Insya Allah tambah satu lagi di Desa Rantau rasau," ujarnya.
Ahmad menyebut, selain teknologi CCTV, pemanfaatan teknologi Asap Digital juga akan dikembangkan. Nantinya command center CCTV Polda akan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas).
"Pokmas-pokmas akan dimasukkan ke aplikasi di area yang rawan kebakaran hutan dan lahan, supaya bisa berkoordinasi dengan seluruh unsur," ucapnya.
Sementara itu Kapolres Jambi, AKBP Yuyan Priatmaja mengatakan kepulan asap memang terdeteksi dari tower CCTV Sungai Aur.
Dia menyebut antisipasi kebakaran melibatkan dan berkolaborasi dengan lintas sektor. "Ada laporan kepulan asap ke polisi, terlihat juga dari CCTV, ditindaklanjuti oleh petugas yang dekat di wilayah itu, Bhabinkamtibmasnya," ucap Yuyan.
Selain memantau kebakaran, tutur Yuyan, CCTV itu bisa juga dimanfaatkan untuk memantau pelaku pembakaran. "Selama itu terjangkau oleh zooming CCTV," kata dia.
Yuyan mengatakan saat ini ada sekitar 13 CCTV yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi. Dia berharap kolaborasi pemantauan ini bisa dikembangkan ke seluruh titik rawan api.
Selain kolaborasi, polisi juga aktif menkampanyekan ke warga mengenai aktivitas larangan membakar lahan. "Berbarengan dengan imbauan COVID-19, kita patroli dan mengimbau tidak membersihkan lahan dengan membakar," ucapnya.
Pokmas Garda Terdepan
Peran kelompok masyarakat (Pokmas) juga menjadi bagian penting dalam antisipasi kebakaran lahan. Anggota Pokmas Sumur Bor Maju Berkarya Desa Sogo, Hardiansyah menyebut selama kebakaran pihaknya ikut turun serta melakukan pemadaman.
Ahmad menyebut, selain teknologi CCTV, pemanfaatan teknologi Asap Digital juga akan dikembangkan. Nantinya command center CCTV Polda akan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas).
"Pokmas-pokmas akan dimasukkan ke aplikasi di area yang rawan kebakaran hutan dan lahan, supaya bisa berkoordinasi dengan seluruh unsur," ucapnya.
Sementara itu Kapolres Jambi, AKBP Yuyan Priatmaja mengatakan kepulan asap memang terdeteksi dari tower CCTV Sungai Aur.
Dia menyebut antisipasi kebakaran melibatkan dan berkolaborasi dengan lintas sektor. "Ada laporan kepulan asap ke polisi, terlihat juga dari CCTV, ditindaklanjuti oleh petugas yang dekat di wilayah itu, Bhabinkamtibmasnya," ucap Yuyan.
Selain memantau kebakaran, tutur Yuyan, CCTV itu bisa juga dimanfaatkan untuk memantau pelaku pembakaran. "Selama itu terjangkau oleh zooming CCTV," kata dia.
Yuyan mengatakan saat ini ada sekitar 13 CCTV yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi. Dia berharap kolaborasi pemantauan ini bisa dikembangkan ke seluruh titik rawan api.
Selain kolaborasi, polisi juga aktif menkampanyekan ke warga mengenai aktivitas larangan membakar lahan. "Berbarengan dengan imbauan COVID-19, kita patroli dan mengimbau tidak membersihkan lahan dengan membakar," ucapnya.
Pokmas Garda Terdepan
Peran kelompok masyarakat (Pokmas) juga menjadi bagian penting dalam antisipasi kebakaran lahan. Anggota Pokmas Sumur Bor Maju Berkarya Desa Sogo, Hardiansyah menyebut selama kebakaran pihaknya ikut turun serta melakukan pemadaman.
tulis komentar anda