Warga Banyuasin Diperbolehkan Lagi Salat Berjamaah
Jum'at, 29 Mei 2020 - 11:12 WIB
BANYUASIN - Pemkab Banyuasin kembali memperbolehkan warganya menggelar salat berjamaah, baik salat jumat maupun lima waktu di masjid dan musala dengan mengedepankan protokol kesehatan secara disiplin.
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, kebijakan ini sesuai dengan kesepakatan bersama antara Pemkab Banyuasin bersama unsur Forkopimda Banyuasin seperti Kementerian Agama Banyuasin dan Majelis Ulama Indonesia sebagaimana tertuang dalam himbauan nomor 900/1034/II/2029, nomor B-1204/ Kk.06.09.01/ HM.00/5/2020, nomor 873/DP-MUI.BA/V/2020 tentang pelaksanaan salat jumat dan lima waktu di masjid dan musala.
Hal tersebut dilakukan, kata Askolani, sekaligus sebagai tindak lanjut Pemkab Banyuasin tentang seruan pemerintah pusat menerapkan new normal mulai 1 Juni 2020 mendatang.
"Kita harus memulai untuk berdamai dengan COVID-19 dengan cara hidup berdampingan. Dengan penerapan new normal ini, kita harus bisa menyesuaikan tatanan kehidupan yang baru termasuk dalam beribadah," ujar Askolani usai secara simbolis memasang tanda jarak antarjamaah di salah satu masjid di Banyuasin, Jumat (29/05/2020).
Menurutnya, jamaah wajib memakai masker, salat dengan shaf antarjamaah diberi jarak, membawa sejadah dari rumah masing-masing, menyediakan alat pengukur suhu tubuh dan menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Serta tidak berjabat tangan.
"Jamaah yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan akan kita suruh putar balik untuk salat di rumah. Ini semata-mata demi kesehatan dan keselamatan bersama. Dan diharapkan semua masyarakat agar disiplin mengikuti aturan tersebut," harapnya. (Baca juga: Sopir Ambulans dan Satpam Rumah Sakit dapat Insentif)
Dengan new normal, lanjut Askolani, artinya masyarakat dapat hidup normal kembali seperti biasa tapi dengan pola baru yakni menjaga kesehatan dan lebih waspada terhadap COVID-19.
Tidak hanya dalam beribadah, tambah Askolani, kegiatan di pasar juga harus mengikuti pola new normal dengan semakin disiplin mengikuti protokol kesehatan.
"Yang patuh tentu akan sulit terpapar dan sebaliknya akan sangat rentan sekali terpaparJadi tidak ada pilihan, kita harus ikuti protocol COVID-19 agar terhindar," tegasnya.
Lihat Juga: Pencuri Benih Lobster Tertangkap di Banyuasin, Penyelundupan Disinyalir hingga 1 Juta Ekor Per Hari
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, kebijakan ini sesuai dengan kesepakatan bersama antara Pemkab Banyuasin bersama unsur Forkopimda Banyuasin seperti Kementerian Agama Banyuasin dan Majelis Ulama Indonesia sebagaimana tertuang dalam himbauan nomor 900/1034/II/2029, nomor B-1204/ Kk.06.09.01/ HM.00/5/2020, nomor 873/DP-MUI.BA/V/2020 tentang pelaksanaan salat jumat dan lima waktu di masjid dan musala.
Hal tersebut dilakukan, kata Askolani, sekaligus sebagai tindak lanjut Pemkab Banyuasin tentang seruan pemerintah pusat menerapkan new normal mulai 1 Juni 2020 mendatang.
"Kita harus memulai untuk berdamai dengan COVID-19 dengan cara hidup berdampingan. Dengan penerapan new normal ini, kita harus bisa menyesuaikan tatanan kehidupan yang baru termasuk dalam beribadah," ujar Askolani usai secara simbolis memasang tanda jarak antarjamaah di salah satu masjid di Banyuasin, Jumat (29/05/2020).
Menurutnya, jamaah wajib memakai masker, salat dengan shaf antarjamaah diberi jarak, membawa sejadah dari rumah masing-masing, menyediakan alat pengukur suhu tubuh dan menyediakan tempat cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Serta tidak berjabat tangan.
"Jamaah yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan akan kita suruh putar balik untuk salat di rumah. Ini semata-mata demi kesehatan dan keselamatan bersama. Dan diharapkan semua masyarakat agar disiplin mengikuti aturan tersebut," harapnya. (Baca juga: Sopir Ambulans dan Satpam Rumah Sakit dapat Insentif)
Dengan new normal, lanjut Askolani, artinya masyarakat dapat hidup normal kembali seperti biasa tapi dengan pola baru yakni menjaga kesehatan dan lebih waspada terhadap COVID-19.
Tidak hanya dalam beribadah, tambah Askolani, kegiatan di pasar juga harus mengikuti pola new normal dengan semakin disiplin mengikuti protokol kesehatan.
"Yang patuh tentu akan sulit terpapar dan sebaliknya akan sangat rentan sekali terpaparJadi tidak ada pilihan, kita harus ikuti protocol COVID-19 agar terhindar," tegasnya.
Lihat Juga: Pencuri Benih Lobster Tertangkap di Banyuasin, Penyelundupan Disinyalir hingga 1 Juta Ekor Per Hari
(boy)
tulis komentar anda