Lahan Rawa di Banyuasin Dikembangkan untuk Ketahanan Pangan Nasional
loading...
Peningkatkan produksi pangan terus dikembangkan dengan berbagai inovasi, salah satunya melalui pengembangan agribisnis di lahan rawa di Banyuasin, Sumsel. Foto/Ist
A
A
A
BANYUASIN - Peningkatkan produksi pangan terus dikembangkan dengan berbagai inovasi, salah satunya melalui pengembangan agribisnis di lahan rawa. Seperti pemanfaatan lahan rawa pasang surut di Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).
Optimalisasi lahan rawa tersebut maka selain peningkatan produksi juga dapat menekan biaya pertanian menjadi 60 persen atau minimal 50 persen karena semua menggunakan mekanisasi. Sehingga mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang andal sangat penting dalam pengembangan agribisnis lahan rawa.
Pembinaan wirausahawan muda adalah hal yang vital bagi generasi muda pertanian.
“Jika banyak generasi yang tergugah hatinya dalam pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia terutama dalam swasembada pangan,” ujar Dedi dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2025).
Dedi bersama Duta Petani Milenial Andalan, Slamet Wuryadi memberikan motivasi kepada para petani, alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan)/Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), dan penyuluh di Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang.
Slamet menyampaikan kisah suksesnya dalam mengembangkan usaha dan memberikan motivasi dalam membangun pangan nasional
"Pemantik agribisnis adalah market, mari kawan-kawan kita beragribinis", ujar Ketua Umum Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia ini.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa koperasi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjalin kerjasama untuk memperluas pasar.
Dia pun berpesan agar alumni Polbangtan/PEPI dapat menjalankan bisnis di Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang.
Optimalisasi lahan rawa tersebut maka selain peningkatan produksi juga dapat menekan biaya pertanian menjadi 60 persen atau minimal 50 persen karena semua menggunakan mekanisasi. Sehingga mampu meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang andal sangat penting dalam pengembangan agribisnis lahan rawa.
Pembinaan wirausahawan muda adalah hal yang vital bagi generasi muda pertanian.
“Jika banyak generasi yang tergugah hatinya dalam pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia terutama dalam swasembada pangan,” ujar Dedi dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2025).
Dedi bersama Duta Petani Milenial Andalan, Slamet Wuryadi memberikan motivasi kepada para petani, alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan)/Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), dan penyuluh di Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang.
Baca Juga :
Mengurai Benang Kusut Ketahanan Pangan
Slamet menyampaikan kisah suksesnya dalam mengembangkan usaha dan memberikan motivasi dalam membangun pangan nasional
"Pemantik agribisnis adalah market, mari kawan-kawan kita beragribinis", ujar Ketua Umum Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia ini.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa koperasi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjalin kerjasama untuk memperluas pasar.
Dia pun berpesan agar alumni Polbangtan/PEPI dapat menjalankan bisnis di Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang.
(shf)
Lihat Juga :
