Libatkan Petani Muda, Kementan Optimalisasi Potensi Pertanian Lahan Rawa di Sumsel
loading...
A
A
A
BANYUASIN - Guna mendukung optimalisasi produksi padi serta mewujudkan swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki strategi khusus yakni ekstensifikasi lahan melalui pengembangan agribisnis di lahan rawa.
Salah satu provinsi yang menjadi lokasi optimalisasi adalah Sumatera Selatan. Upaya ini dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai upaya nyata pemerintah dalam mengejar peningkatan produksi pangan dalam negeri utamanya beras.
Upaya ini dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) dengan menggunakan varietas unggul baru (VUB) padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian untuk rawa.
Dalam kunjungan kerjanya di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Andi Amran menegaskan bahwa salah satu sasaran utama optimalisasi lahan rawa yang dilakukan di Sumsel.
Hal itu untuk meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun sehingga kedepan ada tambahan produksi beras sebesar 1 hingga 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumsel.
“Di Sumsel ada lahan kurang lebih 100 ribu hektare yang akan kita jadikan pertanian modern. Jika dulu produktivitas lahannya 5 ton per hektare maka nanti setelah optimalisasi, produktifitas akan menjadi 10 ton per hektare, biayanya turun 60 persen,” kata Andi Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi pun akan memastikan keterlibatan petani muda untuk terjun langsung dan berpartisipasi aktif dalam mendukung terlaksananya program ini.
”Penggerak utama dari program ini adalah petani muda. Tetapi bukan berarti petani tua tidak dapat terlibat. Justru melalui program ini akan terjadi kolaborasi antara berbagai pihak, namun penggeraknya adalah petani muda,” katanya.
”Kita akan melibatkan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) serta Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) demi keberhasilan program ini,” sambungnya.
Sebagai tahap awal dalam dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti melakukan sosialisasi di BPP Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi integrasi pertanian di lahan rawa serta berbagai kesiapan seluruh pihak. Program ini disambut baik oleh Camat Muara Telang serta Kepala Desa Telang Rejo, Kepala Desa Muktijaya, dan Kepala Desa Pancamukti.
Salah satu provinsi yang menjadi lokasi optimalisasi adalah Sumatera Selatan. Upaya ini dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai upaya nyata pemerintah dalam mengejar peningkatan produksi pangan dalam negeri utamanya beras.
Upaya ini dilakukan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) dengan menggunakan varietas unggul baru (VUB) padi yang adaptif, dipadukan dengan mekanisasi pertanian untuk rawa.
Dalam kunjungan kerjanya di Desa Sumber Hidup, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Andi Amran menegaskan bahwa salah satu sasaran utama optimalisasi lahan rawa yang dilakukan di Sumsel.
Hal itu untuk meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun sehingga kedepan ada tambahan produksi beras sebesar 1 hingga 2 juta ton khusus dari Provinsi Sumsel.
“Di Sumsel ada lahan kurang lebih 100 ribu hektare yang akan kita jadikan pertanian modern. Jika dulu produktivitas lahannya 5 ton per hektare maka nanti setelah optimalisasi, produktifitas akan menjadi 10 ton per hektare, biayanya turun 60 persen,” kata Andi Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi pun akan memastikan keterlibatan petani muda untuk terjun langsung dan berpartisipasi aktif dalam mendukung terlaksananya program ini.
”Penggerak utama dari program ini adalah petani muda. Tetapi bukan berarti petani tua tidak dapat terlibat. Justru melalui program ini akan terjadi kolaborasi antara berbagai pihak, namun penggeraknya adalah petani muda,” katanya.
”Kita akan melibatkan alumni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) serta Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) demi keberhasilan program ini,” sambungnya.
Sebagai tahap awal dalam dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti melakukan sosialisasi di BPP Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi integrasi pertanian di lahan rawa serta berbagai kesiapan seluruh pihak. Program ini disambut baik oleh Camat Muara Telang serta Kepala Desa Telang Rejo, Kepala Desa Muktijaya, dan Kepala Desa Pancamukti.
(ams)