BOR Rumah Sakit di Jatim Menurun di Tengah Perpanjangan PPKM
Rabu, 11 Agustus 2021 - 14:23 WIB
SURABAYA - Perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 di wilayah Jawa-Bali mulai berlaku mulai Selasa (10/8/2021) hingga Senin (16/8/2021). Kebijakan untuk bertujuan menekan angka kasus COVID-19 di Tanah Air.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut, PPKM berlevel berdampak signifikan terhadap penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian bed di rumah sakit. Utamanya untuk BOR isolasi rumah sakit maupun rumah sakit darurat serta rumah karantina.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, bila dibandingkan dengan awal PPKM 3 Juli hingga 9 Agustus 2021 kondisi BOR isolasi RS di Jatim turun dari 81persen menjadi 59 persen.
Baca juga: Hari Pertama Perpanjangan PPKM di Blitar Disambut 98 Kasus Positif dan 18 Meninggal
Kemudian, untuk BOR RS Darurat dari 69 persen menjadi 49 persen atau turun 20 persen. BOR rumah isolasi turun menjadi 38 persen dari yang sebelumnya 50 persen. Sedangkan untuk ICU penurunan BORnya dari sebelumnya 78 persen menjadi 73 persen.
"Signifikansi PPKM ini juga terlihat dari tingkat penurunan BOR di RS, saat ini baik untuk isolasi, RS Darurat, maupun rumah karantina sudah turun di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) 60 persen," kata Khofifah, Rabu (11/8/2021).
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, selain pemberlakuan PPKM berlevel di sisi hilirnya upaya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jatim juga terus digencarkan. Bahkan, berbagai pihak telah ikut aktif terlibat baik Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemkot, Perguruan Tinggi, serta berbagai elemen masyarakat.
Berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN, jumlah orang yang divaksin dosis pertama dan kedua di Jatim menempati posisi cukup tinggi di Indonesia . Untuk vaksin dosis pertama, jumlah orang yang divaksin di Jatim mencapai 7.960.752 orang atau sekitar 25,01 persen dari target sasaran . Sedangkan jumlah orang yang telah divaksin untuk dosis kedua di Jatim sebanyak 3.619.554 orang, setara 11,37 persen dari target sasaran.
"Kembali saya sampaikan terima kasih kepada seluruh warga Jatim yang telah menerapkan 5M dengan baik, harapannya tetap dipertahankan sehingga level resiko daerah yang masuk zona level bisa semakin turun lagi," pungkas Khofifah
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut, PPKM berlevel berdampak signifikan terhadap penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian bed di rumah sakit. Utamanya untuk BOR isolasi rumah sakit maupun rumah sakit darurat serta rumah karantina.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, bila dibandingkan dengan awal PPKM 3 Juli hingga 9 Agustus 2021 kondisi BOR isolasi RS di Jatim turun dari 81persen menjadi 59 persen.
Baca juga: Hari Pertama Perpanjangan PPKM di Blitar Disambut 98 Kasus Positif dan 18 Meninggal
Kemudian, untuk BOR RS Darurat dari 69 persen menjadi 49 persen atau turun 20 persen. BOR rumah isolasi turun menjadi 38 persen dari yang sebelumnya 50 persen. Sedangkan untuk ICU penurunan BORnya dari sebelumnya 78 persen menjadi 73 persen.
"Signifikansi PPKM ini juga terlihat dari tingkat penurunan BOR di RS, saat ini baik untuk isolasi, RS Darurat, maupun rumah karantina sudah turun di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) 60 persen," kata Khofifah, Rabu (11/8/2021).
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, selain pemberlakuan PPKM berlevel di sisi hilirnya upaya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jatim juga terus digencarkan. Bahkan, berbagai pihak telah ikut aktif terlibat baik Forkopimda Jatim, Pemkab/Pemkot, Perguruan Tinggi, serta berbagai elemen masyarakat.
Berdasarkan Dashboard Kemenkes/KCPEN, jumlah orang yang divaksin dosis pertama dan kedua di Jatim menempati posisi cukup tinggi di Indonesia . Untuk vaksin dosis pertama, jumlah orang yang divaksin di Jatim mencapai 7.960.752 orang atau sekitar 25,01 persen dari target sasaran . Sedangkan jumlah orang yang telah divaksin untuk dosis kedua di Jatim sebanyak 3.619.554 orang, setara 11,37 persen dari target sasaran.
"Kembali saya sampaikan terima kasih kepada seluruh warga Jatim yang telah menerapkan 5M dengan baik, harapannya tetap dipertahankan sehingga level resiko daerah yang masuk zona level bisa semakin turun lagi," pungkas Khofifah
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda