Tangis Wanita Transgender Pecah di Cilegon, Tubuhnya Disiram Minyak Mendidih Saat Telanjang

CILEGON - Duka mendalam dialam seorang wanita transgender yang berprofesi sebagai penata rias sebuah salon kecantikan di Cilegon, Banten. Sekujur tubuhnya mengalami luka bakar , usai disiram minyak goreng mendidih.



Pelaku yang keji menyiram minyak goreng mendidih tersebut, tak lain adalah kekasih sang wanita transgender tersebut. Bukan hanya luka yang dideritanya, seluruh harta benda berupa ATM, ponsel, kalung emas, dan motor dibawa kabur kekasihnya tersebut.

Kejadian memilukan ini diunggah sang wanita transgender yang diketahui bernama Nicki, di akun media sosialnya. Warga Lingkungan Tegaltong RT 2 RW 5 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Cilegon, Banten tersebut, mengalami kejadian memilukan pada Kamis (5/8/2021).



Kejadian bermula saat korban berada di kamar mandi di sebuah salon kecantikan miliknya. Pelaku berinisial SL (46) memasak minyak goreng hingga mendidih, tanpa basa-basi pelaku menyiramkan minyak goreng mendidih ke tubuh korban.

Korban yang dalam kondisi tanpa busana itu berteriak kesakitan. Bukannya menolong, kekasinya tersebut justru membawa kabur seluruh harta benda milik korban. "Dia itu (pelaku) memang pacar saya," ujar Nicki yang kini terbaring di rumahnya.



Menurut Nicki, pintu kamar mandi memang tidak ada kuncinya, tiba-tiba pelaku menyiram minyak goreng ke wajahnya. "Saya sempat menutup wajah dengan tangan, hingga akhirnya tangan saya melepuh. Seluruh harta benda saya dibawa kabur pelaku, namun pelaku justru meninggalkan dompet yang berisi identitas korban," tuturnya.

Kejadian ini membuat geram ayah korban, Marbas, dan meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Dia mengenal teman dekat anaknya tersebut, pelaku merupakan warga Lampung, yang tidak memiliki pekerjaan.



"Pelaku dan korban sama-sama merintis salon kecantikan. Namun entah mengapa pelaku tega menyiram anak saya dengan minyak panas . Saya meminta pihak kepolisian untuk menangkap pelaku, dan diberi hukuman setimpal," tegasnya.

Korban merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dan merupakan tulang punggung keluarga . Saat ini keluarga tidak memiliki penghasilan, karena sang ayah tengah menderita penyakit stroke yang membutuhkan biaya banyak untuk berobat.