Surat Terbuka Haji Denny: Alhamdulillah, Perjuangan Tauhid Kita Tidak Terbeli

Senin, 02 Agustus 2021 - 08:24 WIB
Di penghujung Pilgub Kalsel tahun 2021, kenaikan elektabilitas ulun sekitar 1700% dengan popularitas meningkat lebih 900%. Itu semua kita capai bersama tanpa menjual diri, tanpa menggadaikan integritas. Itu semua bukan karena kita menabur duit, tetapi karena kerja keras penuh keikhlasan, karena gawi sebumi beimbaian. Capaian tersebut sebenarnya juga adalah refleksi aspirasi perubahan yang coba nyaring diteriakkan oleh sebagian besar masyarakat Kalsel. Ada keinginan kuat untuk memperjuangkan Kalsel yang lebih adil dan sejahtera.

Bagi kita semua tidak boleh ada kemenangan yang diperoleh dengan kecurangan. Karena menang memang adalah harapan, tapi itu sama sekali bukan tujuan. Tujuan kita adalah menegakkan prinsip pemilu yang penuh dengan Kejujuran dan Keadilan (honest and fair election).

Mengapa demikian? Karena fakta membuktikan bahwa kecurangan pemilu, termasuk politik uang, akan menghadirkan lingkaran setan kemunkaran. Suap-menyuap dalam pemilu, atau jual beli mahar partai dan suara rakyat akan menjadi korupsi pemilu yang pada akhirnya melahirkan pemerintahan yang tidak amanah.

Singkatnya, korupsi pemilu akan melahirkan korupsi pemerintahan. Begitu terus saling berpilin-berkelindan, dan akhirnya menjadi jebakan kemunkaran yang membawa bencana politik dan sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Korupsi pemilu karenanya, harus dilawan dan dihilangkan, sebab hanya akan mengundang kemudharatan dan kemelaratan.

Ujung Pilgub Kalsel 2020 memang sudah berakhir, tetapi perjuangan kita akan politik yang lebih bersih dan amanah tidak akan pernah berhenti, bahkan harus makin nyaring kita gelorakan.

Kepada seluruh jajaran relawan, partai politik dan elemen masyarakat, wabil khusus tokoh agama, para Guru, Habaib, dan tokoh masyarakat, kita semua punya tanggung jawab moral untuk membersihkan dunia politik kita dari kemunkaran dan kedzaliman, dimana uang disembah dan dipertuhankan.

Semoga kita terus diberikan kekuatan, kesehatan, dan semangat juang yang tidak kunjung padam.

Dalam pertarungan politik yang demikian berat dan penuh godaan, takut bukanlah pilihan dan keberanian adalah keniscayaan. Karena ketakutan akan makin membuat kita tertindas dan dinistakan.

Apalagi sebagaimana kutipan Cokroaminoto di awal surat terbuka ini, ketakutan selain kepada Allah SWT, apapun bentuknya, adalah bentuk pelanggaran serius atas prinsip tauhid yang menjadi pilar utama dalam kehidupan beragama kita.

Akhirnya, sekali lagi ulun mengucapkan maaf dan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah banyak berkorban dan membantu perjuangan ulun selama kurang lebih dua tahun ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More