Pemprov Jatim Mulai Fasilitasi Vaksinasi untuk Difabel dan SDM Kesehatan di Jatim
Minggu, 01 Agustus 2021 - 00:25 WIB
JEMBER - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) memperluas vaksinasi kepada segmen disabilitas. Pemprov Jatim juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) se-Jatim agar pelaksanaannya dapat dipercepat. Khusus disabilitas vaksin yang digunakan adalah Sinopharm.
"Saya mengimbau kepada semua asosiasi disabilitas di Jawa Timur, agar dapat koordinasi dengan Dinsos dan Dinkes Kabupaten/Kota dan Provinsi. Mudah-mudahan Sabtu depan atau Jumat depan atau Kamis depan (vaksinasi)," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jember (Unej), Sabtu (31/7/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah juga meminta kepada civitas akademika Unej untuk menjadi tempat vaksinasi bagi SDM kesehatan dan juga para difabel yang ada di Kabupaten Jember. Hal ini dikarenakan vaksin yang digunakan oleh SDM kesehatan berbeda dari sebelumnya. "Kali ini menggunakan vaksin Moderna. Sementara untuk difabel menggunakan vaksin Sinopharm," imbuh Khofifah.
Baca juga: Semangati Peternak di Magetan dan Ngawi, Ibas Serahkan Bantuan Sapi dan Kambing
Orang nomor satu di Jatim itu juga menginstruksikan kepada Wakil Bupati Jember untuk mengkoordinasikan vaksin khususnya untuk pendataan para difabel melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember."Semoga tempatnya bisa diijinkan disini (Unej). Karena sangat memadai, saya lihat tempat ini tempat vaksinasi yang luar biasa. Bilik-bilik untuk tempat perempuan disiapkan sangat bagus dan representatif," pungkas Khofifah.
Dikesempatan yang sama Rektor Unej Dr Iwan Taruna menyampaikan terimakasih terhadap atensi yang diberikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pihaknya menyampaikan jika problematika yang dihadapi saat ini untuk membantu mewujudkan program pemerintah menuju herd immunity adalah ketersediaan vaksin.
"Suatu kebanggaan bagi kami bisa melaksanakan salah satu program yang diharapkan menjadi vaksinasi nasional. Kami berterimakasih kepada Ibu Gubernur, karena kebaikan hati Ibu Gubernur kami mendapatkan kehormatan dengan diberikannya 5.000 vaksin," ujar Iwan.
"Saya mengimbau kepada semua asosiasi disabilitas di Jawa Timur, agar dapat koordinasi dengan Dinsos dan Dinkes Kabupaten/Kota dan Provinsi. Mudah-mudahan Sabtu depan atau Jumat depan atau Kamis depan (vaksinasi)," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jember (Unej), Sabtu (31/7/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah juga meminta kepada civitas akademika Unej untuk menjadi tempat vaksinasi bagi SDM kesehatan dan juga para difabel yang ada di Kabupaten Jember. Hal ini dikarenakan vaksin yang digunakan oleh SDM kesehatan berbeda dari sebelumnya. "Kali ini menggunakan vaksin Moderna. Sementara untuk difabel menggunakan vaksin Sinopharm," imbuh Khofifah.
Baca juga: Semangati Peternak di Magetan dan Ngawi, Ibas Serahkan Bantuan Sapi dan Kambing
Orang nomor satu di Jatim itu juga menginstruksikan kepada Wakil Bupati Jember untuk mengkoordinasikan vaksin khususnya untuk pendataan para difabel melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember."Semoga tempatnya bisa diijinkan disini (Unej). Karena sangat memadai, saya lihat tempat ini tempat vaksinasi yang luar biasa. Bilik-bilik untuk tempat perempuan disiapkan sangat bagus dan representatif," pungkas Khofifah.
Dikesempatan yang sama Rektor Unej Dr Iwan Taruna menyampaikan terimakasih terhadap atensi yang diberikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Pihaknya menyampaikan jika problematika yang dihadapi saat ini untuk membantu mewujudkan program pemerintah menuju herd immunity adalah ketersediaan vaksin.
"Suatu kebanggaan bagi kami bisa melaksanakan salah satu program yang diharapkan menjadi vaksinasi nasional. Kami berterimakasih kepada Ibu Gubernur, karena kebaikan hati Ibu Gubernur kami mendapatkan kehormatan dengan diberikannya 5.000 vaksin," ujar Iwan.
(msd)
tulis komentar anda