Kejar Herd Immunity, Ridwan Kamil Desak Pusat Percepat Distribusi Vaksin COVID-19
Kamis, 29 Juli 2021 - 19:23 WIB
Kang Emil meyakinkan, jika kapasitas vaksinasi tercapai 400.000-an suntikan per hari, maka target herd Immunity di Jabar akhir 2021 mendatang bakal terwujud.
"Namun, jika tidak terealisasi dan kecepatan vaksinasi masih seperti saat ini, maka beberapa kabupaten kota di Jawa Barat bisa menuntaskan target vaksinasi melewati tahun 2022, bahkan melewati tahun 2023," jelasnya.
Kang Emil juga mengatakan, guna mendukung peningkatan kapasitas vaksinasi, pihaknya akan memaksimalkan puskesmas di Jabar yang jumlahnya mencapai sekitar 1.100 puskesmas, termasuk mengoptimalkan sekolah hingga mobil vaksin sebagai pusat-pusat vaksinasi.
"Sehingga, seharusnya bulan Agustus sudah ada akselerasi kenaikan persentase vaksin," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga mengungkapkan bahwa vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sudah dilaksanakan di Jabar menggunakan vaksin Moderna dari Amerika Serikat.
"Sudah (vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan). Ada di beberapa rumah sakit, salah satunya di Rumah Sakit Mata Cicendo, sudah melakukan vaksinasi dosis tiga menggunakan vaksin dari moderna," ungkapnya.
Adapun vaksinasi dosis ketiga bagi masyarakat umum, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil analisa dari pemerintah pusat.
"Kami menunggu analisa dari pemerintah pusat karena urusan beli membeli (vaksin COVID-19) kewenangannya ada di pusat. Jadi, kalau diputuskan harus ada booster harus disipakan sejumlah yang sama. Khusus untuk dosis ketiga ini kita dahulukan dan sudah dimulai untuk nakes," terangnya.
Disinggung soal pencairan insentif bagi tenaga kesehatan, Kang Emil mengungkapkan bahwa saat ini, hampir 50 persen anggaran insentif tenaga kesehatan telah dicairkan. Meski begitu, Kang Emil mengakui, ada beberapa persoalan yang membuat pencairan insentif sempat terhambat.
"Dari kemarin yang sempat ramai itu karena rumah sakit itu telat menyampaikan permohonan (pengajuan), mungkin karena sibuk kedaruratan. Jadi, bukan pemprov telat bayar, tapi tagihannya tidak ada," sebutnya.
"Namun, jika tidak terealisasi dan kecepatan vaksinasi masih seperti saat ini, maka beberapa kabupaten kota di Jawa Barat bisa menuntaskan target vaksinasi melewati tahun 2022, bahkan melewati tahun 2023," jelasnya.
Kang Emil juga mengatakan, guna mendukung peningkatan kapasitas vaksinasi, pihaknya akan memaksimalkan puskesmas di Jabar yang jumlahnya mencapai sekitar 1.100 puskesmas, termasuk mengoptimalkan sekolah hingga mobil vaksin sebagai pusat-pusat vaksinasi.
"Sehingga, seharusnya bulan Agustus sudah ada akselerasi kenaikan persentase vaksin," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga mengungkapkan bahwa vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sudah dilaksanakan di Jabar menggunakan vaksin Moderna dari Amerika Serikat.
"Sudah (vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan). Ada di beberapa rumah sakit, salah satunya di Rumah Sakit Mata Cicendo, sudah melakukan vaksinasi dosis tiga menggunakan vaksin dari moderna," ungkapnya.
Adapun vaksinasi dosis ketiga bagi masyarakat umum, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil analisa dari pemerintah pusat.
"Kami menunggu analisa dari pemerintah pusat karena urusan beli membeli (vaksin COVID-19) kewenangannya ada di pusat. Jadi, kalau diputuskan harus ada booster harus disipakan sejumlah yang sama. Khusus untuk dosis ketiga ini kita dahulukan dan sudah dimulai untuk nakes," terangnya.
Disinggung soal pencairan insentif bagi tenaga kesehatan, Kang Emil mengungkapkan bahwa saat ini, hampir 50 persen anggaran insentif tenaga kesehatan telah dicairkan. Meski begitu, Kang Emil mengakui, ada beberapa persoalan yang membuat pencairan insentif sempat terhambat.
"Dari kemarin yang sempat ramai itu karena rumah sakit itu telat menyampaikan permohonan (pengajuan), mungkin karena sibuk kedaruratan. Jadi, bukan pemprov telat bayar, tapi tagihannya tidak ada," sebutnya.
tulis komentar anda