Kejar Herd Immunity, Ridwan Kamil Desak Pusat Percepat Distribusi Vaksin COVID-19

Kamis, 29 Juli 2021 - 19:23 WIB
loading...
Kejar Herd Immunity, Ridwan Kamil Desak Pusat Percepat Distribusi Vaksin COVID-19
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mendesak pemerintah pusat mempercepat distribusi vaksin COVID-19 untuk mengejar target herd Immunity akhir 2021 mendatang. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyoroti perluasan dan percepatan distribusi vaksin COVID-19 untuk mengejar target kekebalan kelompok atau herd Immunity di Jabar akhir 2021 mendatang.

Baca juga: Luncurkan Petani Milenial Tanaman Hias, Ridwan Kamil: Ini Bisnis Kebahagiaan

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mendesak pemerintah pusat untuk mempercepat distribusi vaksin, agar target herd immunity di provinsi yang dipimpinnya dapat tercapai.

Baca juga: Anaknya Lolos Tes Bintara Polri Kemudian Dihapus, Pria Ini Mengadu ke Presiden Jokowi

Menurut Kang Emil, hingga saat ini, Provinsi Jabar baru menerima 10,4 juta dosis vaksin dan sebagian besarnya sudah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jabar.

"Dari pusat sekitar 10,4 juta vaksin dan dari total itu yang sudah dihabiskan sekitar 82 persen, sisanya masih berproses," ungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual, Kamis (29/7/2021).

Kang Emil menjelaskan, pihaknya membutuhkan percepatan distribusi vaksin untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas vaksinasi dari 100.000-an suntikan per hari menjadi 400.000-an suntikan per hari.

"Kita sudah mau menaikan dari kapasitas 100.000-an suntikan (per hari) ke 400.000-an suntikan (per hari)," ujarnya.

Oleh karenanya, Kang Emil berharap, pemerintah pusat menambah jatah vaksin COVID-19 bagi Provinsi Jabar, Agustus 2021 mendatang.

Kang Emil meyakinkan, jika kapasitas vaksinasi tercapai 400.000-an suntikan per hari, maka target herd Immunity di Jabar akhir 2021 mendatang bakal terwujud.

"Namun, jika tidak terealisasi dan kecepatan vaksinasi masih seperti saat ini, maka beberapa kabupaten kota di Jawa Barat bisa menuntaskan target vaksinasi melewati tahun 2022, bahkan melewati tahun 2023," jelasnya.

Kang Emil juga mengatakan, guna mendukung peningkatan kapasitas vaksinasi, pihaknya akan memaksimalkan puskesmas di Jabar yang jumlahnya mencapai sekitar 1.100 puskesmas, termasuk mengoptimalkan sekolah hingga mobil vaksin sebagai pusat-pusat vaksinasi.

"Sehingga, seharusnya bulan Agustus sudah ada akselerasi kenaikan persentase vaksin," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga mengungkapkan bahwa vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sudah dilaksanakan di Jabar menggunakan vaksin Moderna dari Amerika Serikat.

"Sudah (vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan). Ada di beberapa rumah sakit, salah satunya di Rumah Sakit Mata Cicendo, sudah melakukan vaksinasi dosis tiga menggunakan vaksin dari moderna," ungkapnya.

Adapun vaksinasi dosis ketiga bagi masyarakat umum, Kang Emil mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil analisa dari pemerintah pusat.

"Kami menunggu analisa dari pemerintah pusat karena urusan beli membeli (vaksin COVID-19) kewenangannya ada di pusat. Jadi, kalau diputuskan harus ada booster harus disipakan sejumlah yang sama. Khusus untuk dosis ketiga ini kita dahulukan dan sudah dimulai untuk nakes," terangnya.

Disinggung soal pencairan insentif bagi tenaga kesehatan, Kang Emil mengungkapkan bahwa saat ini, hampir 50 persen anggaran insentif tenaga kesehatan telah dicairkan. Meski begitu, Kang Emil mengakui, ada beberapa persoalan yang membuat pencairan insentif sempat terhambat.

"Dari kemarin yang sempat ramai itu karena rumah sakit itu telat menyampaikan permohonan (pengajuan), mungkin karena sibuk kedaruratan. Jadi, bukan pemprov telat bayar, tapi tagihannya tidak ada," sebutnya.

Lewat asistensi yang telah dilakukan kepada pihak rumah sakit, kata Kang Emil, pencairan insentif tenaga kesehatan sudah jauh lebih baik di mana 50 persennya sudah tersalurkan dari sebelumnya yang hanya sekitar 17 persen.

"Kami akan terus membina rumah sakit untuk disiplin waktu dalam mengajukan usulan insentif nakes. Kasihan mereka (nakes) sudah di depan bekerja," katanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1600 seconds (0.1#10.140)