Anggota Ormas di Bali Tewas Dibacok di Tengah Jalan, Polisi Bekuk Pelaku
Jum'at, 23 Juli 2021 - 19:57 WIB
DENPASAR - Polisi bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan anggota Ormas di Denpasar, Gede Budiarsana (32), Jumat (23/7/2021). Satu orang pelaku, I Wayan S sudah diamankan.
Baca juga: Denpasar Geger! Anggota Ormas Tewas Dibacok di Tengah Jalan
"Satu orang sudah kita tangkap, sudah ada di kantor," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar , Kompol Mikael Hutabarat ketika dihubungi.
Baca juga: Luar Biasa! Nenek Usia 102 Tahun di Purwokerto Sembuh dari COVID-19
Menurutnya, Wayan S merupakan pelaku utama. Dialah yang membawa parang dan menebas kepala dan tangan korban hingga tewas.
Jumlah pelaku kemungkinan akan bertambah. "Ini (di kantor) penuh, masih banyak," imbuh Mikael seraya belum menjelaskan kronologi peristiwa berdarah itu karena masih dalam penyelidikan.
Polisi bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan anggota Ormas di Denpasar, Gede Budiarsana (32), Jumat (23/7/2021). Seorang pelaku, I Wayan S sudah diamankan. Foto/MPI/Miftahul Chusna
Dia menegaskan, peristiwa ini bukan pertikaian antar Ormas maupun suku tertentu. "Ini antara debitur dan kreditur. Masalah tarik menarik finance. Tidak ada hubungannya dengan Ormas," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi pembacokan terjadi di Jalan Subur, Jumat (23/7/2021) sore sekitar pukul 15.00 Wita. Korban, Gede Budiarsa tewas bersimbah darah di tengah jalan setelah diserang dengan brutal dengan senjata tajam.
Peristiwa mengerikan itu bermula saat Budiarsa dan rekannya mendatangi markas Mata Elang di Jalan Gunung Patuha untuk menanyakan unit motor yang ditarik. Mereka lalu terlibat adu mulut berlanjut pada aksi pemukulan dan perusakan markas Mata Elang.
Tak terima, anggota Mata Elang melakukan perlawanan. Budiarsa dan rekannya lalu pilih kabur. Aksi pengejaran pun dilakukan oleh sejumlah anggota Mata Elang.
Budiarsa akhirnya ditemukan di Jalan Subur. Pria bertato itu yang disebut-sebut anggota Ormas itu lalu diserang dengan senjata tajam hingga akhirnya tumbang bersimbah darah di tengah jalan.
Lihat Juga: Wakil Presiden Filipina Sudah Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Marcos Jr Jika Dirinya Dibunuh
Baca juga: Denpasar Geger! Anggota Ormas Tewas Dibacok di Tengah Jalan
"Satu orang sudah kita tangkap, sudah ada di kantor," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar , Kompol Mikael Hutabarat ketika dihubungi.
Baca juga: Luar Biasa! Nenek Usia 102 Tahun di Purwokerto Sembuh dari COVID-19
Menurutnya, Wayan S merupakan pelaku utama. Dialah yang membawa parang dan menebas kepala dan tangan korban hingga tewas.
Jumlah pelaku kemungkinan akan bertambah. "Ini (di kantor) penuh, masih banyak," imbuh Mikael seraya belum menjelaskan kronologi peristiwa berdarah itu karena masih dalam penyelidikan.
Polisi bergerak cepat mengungkap kasus pembunuhan anggota Ormas di Denpasar, Gede Budiarsana (32), Jumat (23/7/2021). Seorang pelaku, I Wayan S sudah diamankan. Foto/MPI/Miftahul Chusna
Dia menegaskan, peristiwa ini bukan pertikaian antar Ormas maupun suku tertentu. "Ini antara debitur dan kreditur. Masalah tarik menarik finance. Tidak ada hubungannya dengan Ormas," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi pembacokan terjadi di Jalan Subur, Jumat (23/7/2021) sore sekitar pukul 15.00 Wita. Korban, Gede Budiarsa tewas bersimbah darah di tengah jalan setelah diserang dengan brutal dengan senjata tajam.
Peristiwa mengerikan itu bermula saat Budiarsa dan rekannya mendatangi markas Mata Elang di Jalan Gunung Patuha untuk menanyakan unit motor yang ditarik. Mereka lalu terlibat adu mulut berlanjut pada aksi pemukulan dan perusakan markas Mata Elang.
Tak terima, anggota Mata Elang melakukan perlawanan. Budiarsa dan rekannya lalu pilih kabur. Aksi pengejaran pun dilakukan oleh sejumlah anggota Mata Elang.
Budiarsa akhirnya ditemukan di Jalan Subur. Pria bertato itu yang disebut-sebut anggota Ormas itu lalu diserang dengan senjata tajam hingga akhirnya tumbang bersimbah darah di tengah jalan.
Lihat Juga: Wakil Presiden Filipina Sudah Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Marcos Jr Jika Dirinya Dibunuh
(shf)
tulis komentar anda