Tren BOR Jabar Terus Menurun, Tenda Darurat RS COVID-19 Bakal Dibongkar

Jum'at, 23 Juli 2021 - 12:39 WIB
Menurut Kang Emil, naiknya kasus aktif di Jabar bermula saat libur Idul Fitri serta adanya varian COVID-19 delta yang semakin membuat jumlah kasus naik. Sebelum Idul Fitri, kata Kang Emil, BOR Jabar berada di bawah 30%, termasuk kasus aktif COVID-19 pun masih berada di bawah rata-rata nasional.

"Varian delta COVID-19 tidak bisa dibatasi dengan batasan administrasi, sehingga isu naiknya tidak hanya di Jawa Barat tapi di Jawa dan Bali," jelasnya.

Terkait dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam pelaksanaan PPKM Darurat, Kang Emil menyebut ada sedikit peningkatan, khususnya disipin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

"Kita punya aplikasi untuk mengukur kedisiplinan, 670.000 titik melaporkan melalui handphone antara periode selama PPKM ada 4 juta manusia yang terpantau. Hari-hari ini ketaatan menggunakan masker ada di 86 persen menjaga jarak di 85 persen," terangnya.

Kemudian, persentase masyarakat yang diam di rumah selama PPKM Darurat pun meningkat. Meskipun berdasarkan indeks mobilitas, masih ada beberapa daerah pergerakannya tinggi pada malam hari, khususnya di kawasan industri.

"Kalau kita gunakan teknologi lain, persentase masyarakat yang di rumah meningkat dari rata-rata, naik 30 persen yang tidak ke mana-mana," sebutnya.

Di sisi lain, Kang Emil menyatakan, Pemprov Jabar akan terus mengakselerasi program vaksinasi. Pasalnya, hingga saat ini, persentase vaksinasi di Jabar terbilang masih rendah.

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi akibat kurangnya pasokan vaksin. Sebenarnya, imbuh Kang Emil, sudah ada stok 10 juta dosis dari pemerintah pusat di mana 72% diantaranya sudah disuntikkan kepada masyarakat.

Kurangnya pasokan vaksin tersebut ditengatai karena banyak daerah yang 'menabung' vaksin untuk suntikan dosis kedua. Oleh karena itu, Kang Emil meminta pemerintah kabupaten/kota agar tidak menunda vaksinasi dosis kedua.

"Vaksinasi hari ini barangnya memang habis, dari 10 juta dosis 72 persen sudah direalisasi. Kemudian, atas kebijakan Pak Menkes, 28 persen jangan ditabung untuk dosis dua," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content