Belasan Terapis Cantik Diciduk saat Digerebek Ada yang Telanjang
Sabtu, 17 Juli 2021 - 18:18 WIB
MEDAN - Polrestabes Medan dan Satpol PP Kota Medan menggerebek lokasi Spa Furla di Jalan Merak Jingga, Kecamatan Medan Barat karena melanggarPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,Sabtu (17/7/2021) dini hari. Sebanyak belasan terapis cantik diciduk bahkan saat digerebek di dalam kamar ada yang telanjang.
Pantauan wartawan di lokasi, terlihat Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko yang memimpin penggerebekan dan penggeledahan itu terlihat sangat kecewa lantaran pengelola Spa Furla Medan itu beroperasi di saat PPKM Darurat.
Pengelola spa justru mencari keuntungan dengan menyediakan wanita penghibur kepada tamu atau pria hidung belang.
Baca : Begini Praktik Panti Pijat Plus Plus di Jakarta Rangkul Pelanggan saat Pandemi
"Wanita-wanita yang diamankan juga mempunyai tarif tersendiri untuk orang yang ingin mendapatkan jasa layanan terapis. Penggerebekan ini sambungnya, akan akan tetap berlangsung ke lokasi-lokasi spa yang banyak di Kota Medan,"kata Kapolrestabes.
Riko mengaku dalam penindakan yang dilakukan itu, Polrestabes Medan telah menyita sejumlah barang bukti diantaranya seratusan alat kontrasepsi yang telah digunakan. Serta 21 wanita turut diamankan. Seluruh wanita dan barang bukti alat kontrasepsi nantinya akan diboyong ke Mapolrestabea guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Lokasi Spa Furla yang digerebek ini sangat sulit diketahui warga. Sebab di TKP tidak dipasang plang ataupun spanduk. Sehingga aktivitas ilegal yang dilakukan di spa banyak mendapatkan keuntungan," pungkasnya.
Sementara petugas Satpol PP langsung memberikan surat peringatan kepada pengelola Spa Furla.
Baca juga : Berkedok Resto, Panti Pijat Plus Plus Diduga Buka di Cengkareng
Salah seorang wanita yang diamankan berinisial DI (30) saat diwawancarai mengaku mendapatkan keuntungan dari tamu yang mendapatkan jasa terapis tersebut. "Saya bisa mendapatkan Rp 300-600 ribu setiap pelanggan yang ada," ungkapnya.
Pantauan wartawan di lokasi, terlihat Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko yang memimpin penggerebekan dan penggeledahan itu terlihat sangat kecewa lantaran pengelola Spa Furla Medan itu beroperasi di saat PPKM Darurat.
Pengelola spa justru mencari keuntungan dengan menyediakan wanita penghibur kepada tamu atau pria hidung belang.
Baca : Begini Praktik Panti Pijat Plus Plus di Jakarta Rangkul Pelanggan saat Pandemi
"Wanita-wanita yang diamankan juga mempunyai tarif tersendiri untuk orang yang ingin mendapatkan jasa layanan terapis. Penggerebekan ini sambungnya, akan akan tetap berlangsung ke lokasi-lokasi spa yang banyak di Kota Medan,"kata Kapolrestabes.
Riko mengaku dalam penindakan yang dilakukan itu, Polrestabes Medan telah menyita sejumlah barang bukti diantaranya seratusan alat kontrasepsi yang telah digunakan. Serta 21 wanita turut diamankan. Seluruh wanita dan barang bukti alat kontrasepsi nantinya akan diboyong ke Mapolrestabea guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Lokasi Spa Furla yang digerebek ini sangat sulit diketahui warga. Sebab di TKP tidak dipasang plang ataupun spanduk. Sehingga aktivitas ilegal yang dilakukan di spa banyak mendapatkan keuntungan," pungkasnya.
Sementara petugas Satpol PP langsung memberikan surat peringatan kepada pengelola Spa Furla.
Baca juga : Berkedok Resto, Panti Pijat Plus Plus Diduga Buka di Cengkareng
Salah seorang wanita yang diamankan berinisial DI (30) saat diwawancarai mengaku mendapatkan keuntungan dari tamu yang mendapatkan jasa terapis tersebut. "Saya bisa mendapatkan Rp 300-600 ribu setiap pelanggan yang ada," ungkapnya.
(sms)
tulis komentar anda