Dapur Umum di Bandung Mengecewakan, Risma: Saya Pindah Semua ke Papua
Selasa, 13 Juli 2021 - 23:05 WIB
BANDUNG - Kecewa melihat dapur umur PPKM Darurat di Kawasan Wyata Guna, Kota Bandung, Jabar belum siap, Menteri Sosial Tri Rismaharini memarahi para petugas.
Baca juga: Karawang Masuk Zona Hitam COVID-19, Bupati Cellica Ancam Pidanakan Industri Nakal
Risma memarahi petugas Kementerian Sosial (Kemensos) saat melakukan pengecekan kesiapan dapur umum, Selasa (13/7/2021). Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku kecewa dan memarahi para petugas Kemensos.
Baca juga: Disebut Terpapar COVID-19, UAS: Jin Kafir, Hantu, Setan Senang Kali Kalau Saya Sakit
"Temen temen itu kerja di kementrian sosial, bukan di rehabilitasi sosial. Mulai sekarang saya tidak mau lagi lihat seperti ini. Kalau ada seperti ini lagi, saya pindah semua ke Papua," tegas Risma.
Kemarahan Risma kepada petugas dilatarbelakangi kondisi dapur umum yang dinilai belum siap. Kompor dinilai terlalu sedikit, sehingga tidak akan bisa memasak secara cepat dan banyak. Sementara kondisi dapur umum juga dinilai tak memadai layaknya dapur.
Saat itu, Risma tampak memarahi petugas dengan suara sangat lantang. Tampak beberapa petugas hanya bisa diam tertegun. Namun, akhirnya kondisi kembali mencair dan para petugas mulai memasak telur dan lainnya untuk membuat nasi kotak.
Diketahui, Kemensos mulai membangun dapur umum di tujuh kota di pulau Jawa untuk membantu menyuplai makanan kepada petugas medis dan personel yang mengatur PPKM Darurat. Bandung menjadi salah satu kota yang dibangun dapur umum.
Menurut Risma, bantuan makanan dari dapur umum Kemensos RI ini terutama diberikan kepada tenaga medis dan para petugas keamanan yang menjaga PKKM Darurat. Karena bisa jadi mereka kesulitan mencari tempat makan pada kondisi saat ini.
"Kami bergerak karena ada bantuan dari donatur untuk bisa menyiapkan makanan nasi kotak seperti di DKI Jakarta. Kemarin juga saya minta petugas makam pun diberikan," jelasnya
Risma juga berpesan kepada petugas Tagana Wyata Guna, Kota Bandung bahwa sebagai abdi negara harus tetap ikhlas dan gembira meskipun suasananya saat ini sedang darurat. Sebab, kalau tugas berat ini dilakukan dengan ikhlas dan gembira bisa meningkatkan daya imunitas.
Baca juga: Karawang Masuk Zona Hitam COVID-19, Bupati Cellica Ancam Pidanakan Industri Nakal
Risma memarahi petugas Kementerian Sosial (Kemensos) saat melakukan pengecekan kesiapan dapur umum, Selasa (13/7/2021). Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku kecewa dan memarahi para petugas Kemensos.
Baca juga: Disebut Terpapar COVID-19, UAS: Jin Kafir, Hantu, Setan Senang Kali Kalau Saya Sakit
"Temen temen itu kerja di kementrian sosial, bukan di rehabilitasi sosial. Mulai sekarang saya tidak mau lagi lihat seperti ini. Kalau ada seperti ini lagi, saya pindah semua ke Papua," tegas Risma.
Kemarahan Risma kepada petugas dilatarbelakangi kondisi dapur umum yang dinilai belum siap. Kompor dinilai terlalu sedikit, sehingga tidak akan bisa memasak secara cepat dan banyak. Sementara kondisi dapur umum juga dinilai tak memadai layaknya dapur.
Saat itu, Risma tampak memarahi petugas dengan suara sangat lantang. Tampak beberapa petugas hanya bisa diam tertegun. Namun, akhirnya kondisi kembali mencair dan para petugas mulai memasak telur dan lainnya untuk membuat nasi kotak.
Diketahui, Kemensos mulai membangun dapur umum di tujuh kota di pulau Jawa untuk membantu menyuplai makanan kepada petugas medis dan personel yang mengatur PPKM Darurat. Bandung menjadi salah satu kota yang dibangun dapur umum.
Menurut Risma, bantuan makanan dari dapur umum Kemensos RI ini terutama diberikan kepada tenaga medis dan para petugas keamanan yang menjaga PKKM Darurat. Karena bisa jadi mereka kesulitan mencari tempat makan pada kondisi saat ini.
"Kami bergerak karena ada bantuan dari donatur untuk bisa menyiapkan makanan nasi kotak seperti di DKI Jakarta. Kemarin juga saya minta petugas makam pun diberikan," jelasnya
Risma juga berpesan kepada petugas Tagana Wyata Guna, Kota Bandung bahwa sebagai abdi negara harus tetap ikhlas dan gembira meskipun suasananya saat ini sedang darurat. Sebab, kalau tugas berat ini dilakukan dengan ikhlas dan gembira bisa meningkatkan daya imunitas.
(shf)
tulis komentar anda