Kasus Kematian COVID-19 Tinggi, Karawang Butuh Peti Mati
Senin, 12 Juli 2021 - 13:04 WIB
KARAWANG - Pemkab Karawang menerima bantuan 500 buah peti mati dari salah satu perusahaan pertambangan, PT. Atlasindo Utama, Senin (12/7/21). Bantuan peti mati sangat dibutuhkan setelah kasus kematian COVID-19 terus meningkat. Saking butuhnya peti mati, Bupati Cellica Nurrachadiana meminta pengrajin kayu di Karawang membuat peti mati.
"Kami atas nama pemerintah daerah Karawang mengucapkan terima kasih atas bantuan peti mati ini. Kebutuhan peti mati belakangan ini cukuo tinggi karena angka kematian karena COVID-19 cukup tinggi. Kemarin saja 50 orang meninggal karena COVID-19 dalam satu hari," kata Cellica.
Menurut Cellica angka kematian akibat COVID-19 mencapai 20 orang per harinya. Angka ini cukup tinggi dibandingkan sebelum lebaran. Kebutuhan akan peti mati semakin tinggi dan sulit untuk mendapatkan dibandingkan sebelumnya.
"Kalau melalui vemdor, kita kesulitan mendapatkan peti mati dalam waktu cepat. Makanya bantuan peti mati dari perusahaan sangat kita butuhkan," katanya.
Cellica mengaku saking sulitnya mendapatkan peti mati, dia intruksikan agar melibatkan pengrajin kayu untuk membuat peti mati. Sejumlah pengrajin kayu di kecamatan Lemahabang dan Jatisari sudah membuat peti mati.
"Sebelumnya kita punya stok peti mati sampai 400 buah tersisa 200 buah peti mati. Karena angka kematian tinggi, dalam waktu beberapa hari persediaan peti mati menipis," katanya.
Menurut Cellica, usai lebaran kasus COVID-19 naik 700%. Parahnya lagi angka kematian juga tinggi yang jika dirata-rata mencapai 20 orang meninggal karena COVID-19 . " Kami prihatin dengan tingginya angka kematian COVID-19 di Karawang. Makanya kami himbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati," katanya.
"Kami atas nama pemerintah daerah Karawang mengucapkan terima kasih atas bantuan peti mati ini. Kebutuhan peti mati belakangan ini cukuo tinggi karena angka kematian karena COVID-19 cukup tinggi. Kemarin saja 50 orang meninggal karena COVID-19 dalam satu hari," kata Cellica.
Menurut Cellica angka kematian akibat COVID-19 mencapai 20 orang per harinya. Angka ini cukup tinggi dibandingkan sebelum lebaran. Kebutuhan akan peti mati semakin tinggi dan sulit untuk mendapatkan dibandingkan sebelumnya.
Baca Juga
"Kalau melalui vemdor, kita kesulitan mendapatkan peti mati dalam waktu cepat. Makanya bantuan peti mati dari perusahaan sangat kita butuhkan," katanya.
Cellica mengaku saking sulitnya mendapatkan peti mati, dia intruksikan agar melibatkan pengrajin kayu untuk membuat peti mati. Sejumlah pengrajin kayu di kecamatan Lemahabang dan Jatisari sudah membuat peti mati.
"Sebelumnya kita punya stok peti mati sampai 400 buah tersisa 200 buah peti mati. Karena angka kematian tinggi, dalam waktu beberapa hari persediaan peti mati menipis," katanya.
Menurut Cellica, usai lebaran kasus COVID-19 naik 700%. Parahnya lagi angka kematian juga tinggi yang jika dirata-rata mencapai 20 orang meninggal karena COVID-19 . " Kami prihatin dengan tingginya angka kematian COVID-19 di Karawang. Makanya kami himbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati," katanya.
(don)
tulis komentar anda