103 Pelaku Perjalanan Positif COVID-19, Warga Minta Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara
Minggu, 11 Juli 2021 - 10:11 WIB
MANADO - Ratusan pelaku perjalanan terdeteksi positif COVID-19 di bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Meski sudah mengantongi surat bebas COVID-19, 103 pelaku perjalanan ini terdeteksi positif COVID-19 setelah dirapid test antigen untuk skrining COVID-19. Mereka langsung diisolasi di Bapelkes.
Menanggapi hal itu, Direktur Tumbelaka Academic Center (TAC), Taufik Tumbelaka mengatakan sebagai langkah proaktif antisipatif maka Bandara dan akses masuk lainnya menuju wilayah Sulut harus ditutup.
"Ya kejadian pelaku perjalanan terdeteksi COVID-19 di bandara itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi alasan kuat bagi Sulut untuk penutupan sementara Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Itu sebagai langkah proaktif antisipatif," kata Tumbelaka kepada MNC Portal Indonesia.
Baca juga: Buat Onar dengan Pedang Katana, Pemuda Tomohon Ditangkap Polisi
Selain penutupan akses masuk, pengamat politik dan pemerintahan itu juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk perkuat prokes 5M dan perkuat sosialisasi terkait pandemi COVID-19 agar masyarakat bisa mendapat informasi serta petunjuk yang lebih jelas dan baku.
Menanggapi adanya desakan sejumlah pihak meminta agar Bandara Internasional Sam Ratulangi ditutup supaya meminimalisir penyebaran COVID-19 di Sulut, Kepala Dinas Perhubungan Sulut Lynda Watania dengan tegas mengataka bahwa bandara tidak mungkin ditutup. “Bandara tidak tutup!” kata Lynda Watania.
Disampaikannya bahwa jika bandara ditutup total sangat berpengaruh pada perekonomian terutama arus masuk kebutuhan logistik yang sangat dibutuhkan daerah.
“Perekonomian harus tetap berjalan dengan mengutamakan logistik dan barang-barang esensial lain yang dibutuhkan daerah, yang diperketat adalah penumpang agar mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Baca juga: Residivis Kasus Curanmor di Manado Ditembak Polisi
Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr. Steaven Dandel mengatakan dari 103 pelaku perjalanan ini, beberapa sudah ada hasil PCR positif COVID-19 sementara yang lain belum ada hasil.
"Baru sekitar 60 orang yang ada hasil. 103 orang tersebut semunya sedang menjalani isolasi," kata Dandel.
Menanggapi hal itu, Direktur Tumbelaka Academic Center (TAC), Taufik Tumbelaka mengatakan sebagai langkah proaktif antisipatif maka Bandara dan akses masuk lainnya menuju wilayah Sulut harus ditutup.
"Ya kejadian pelaku perjalanan terdeteksi COVID-19 di bandara itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi alasan kuat bagi Sulut untuk penutupan sementara Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Itu sebagai langkah proaktif antisipatif," kata Tumbelaka kepada MNC Portal Indonesia.
Baca juga: Buat Onar dengan Pedang Katana, Pemuda Tomohon Ditangkap Polisi
Selain penutupan akses masuk, pengamat politik dan pemerintahan itu juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk perkuat prokes 5M dan perkuat sosialisasi terkait pandemi COVID-19 agar masyarakat bisa mendapat informasi serta petunjuk yang lebih jelas dan baku.
Menanggapi adanya desakan sejumlah pihak meminta agar Bandara Internasional Sam Ratulangi ditutup supaya meminimalisir penyebaran COVID-19 di Sulut, Kepala Dinas Perhubungan Sulut Lynda Watania dengan tegas mengataka bahwa bandara tidak mungkin ditutup. “Bandara tidak tutup!” kata Lynda Watania.
Disampaikannya bahwa jika bandara ditutup total sangat berpengaruh pada perekonomian terutama arus masuk kebutuhan logistik yang sangat dibutuhkan daerah.
“Perekonomian harus tetap berjalan dengan mengutamakan logistik dan barang-barang esensial lain yang dibutuhkan daerah, yang diperketat adalah penumpang agar mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Baca juga: Residivis Kasus Curanmor di Manado Ditembak Polisi
Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit ( P2P) Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr. Steaven Dandel mengatakan dari 103 pelaku perjalanan ini, beberapa sudah ada hasil PCR positif COVID-19 sementara yang lain belum ada hasil.
"Baru sekitar 60 orang yang ada hasil. 103 orang tersebut semunya sedang menjalani isolasi," kata Dandel.
(msd)
tulis komentar anda