Bangun Pasar Baru Berdikari, Wamendag: Pemerintah Berpihak Ekonomi Kerakyatan
Rabu, 30 Juni 2021 - 21:55 WIB
MINAHASA SELATAN - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga menegaskan pemerintah berpihak pada ekonomi kerakyatan . Salah satu bentuknya melalui pembangunan pasar rakyat. Program revitalisasi pasar rakyat menjadi tugas penting Kementerian Perdagangan dalam mengemban dan menjalankan mandat Presiden Joko Widodo.
“Kemendag membantu pembangunan pasar ini untuk mendorong pasar rakyat agar tidak kalah dengan pusat perbelanjaan dan toko modern sehingga dapat meningkatkan omzet pedagang pasar rakyat. Ini adalah wujud keberpihakan pemerintah pada ekonomi kerakyatan,” ujar Wamendag Jerry Sambuaga saat meresmikan Pasar Berdikari Tumpaan di Kabupaten Minahasa Selatan, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Sempat Buron, Pelaku Penipuan dan Pengelapan di Kalbar, Ditangkap di Manado
Menurut Wamendag, pembangunan pasar rakyat yang nyaman bagi penjual dan pembeli dapat mengangkat daya saing dan citra pasar rakyat di masyarakat. Selain pembangunan fisik, manajemen pengelolaan pasar juga menjadi perhatian Kemendag. Para pengelola dibina secara khusus agar lebih memahami pengelolaan pasar rakyat. Kapasitas para pedagang juga ditingkatkan melalui keikutsertaannya dalam sekolah pasar.
“Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar rakyat. Namun, keunggulan yang terdapat di pasar rakyat adalah harga yang terbentuk merupakan hasil tawar-menawar para pihak,” ujar Wamendag.
Wamendag menjelaskan pembangunan Pasar Berdikari Tumpaan ini bertujuan meningkatkan pendapatan para pedagang serta pelaku ekonomi yang ada di Minahasa Selatan. Kenyamanan pasar ini juga dapat memudahkan akses transaksi jual beli. Arus barang antar wilayah khususnya barang kebutuhan pokok (bapok) masyarakat semakin lancar. Dengan memiliki pasar yang mumpuni, kebutuhan bapok suatu daerah akan terpenuhi dan terjaga dengan baik.
“Program bantuan pendirian pasar rakyat merupakan salah satu bentuk komitmen Kemendag untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang dengan mendorong omzet, mendukung kelancaran logistik dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat, serta memperkuat pasar dalam negeri sebagai penyangga ketersediaan bapok yang menjadi barometer stabilisasi harga pangan di tingkat nasional,” tutur Wamendag.
“Kemendag membantu pembangunan pasar ini untuk mendorong pasar rakyat agar tidak kalah dengan pusat perbelanjaan dan toko modern sehingga dapat meningkatkan omzet pedagang pasar rakyat. Ini adalah wujud keberpihakan pemerintah pada ekonomi kerakyatan,” ujar Wamendag Jerry Sambuaga saat meresmikan Pasar Berdikari Tumpaan di Kabupaten Minahasa Selatan, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Sempat Buron, Pelaku Penipuan dan Pengelapan di Kalbar, Ditangkap di Manado
Menurut Wamendag, pembangunan pasar rakyat yang nyaman bagi penjual dan pembeli dapat mengangkat daya saing dan citra pasar rakyat di masyarakat. Selain pembangunan fisik, manajemen pengelolaan pasar juga menjadi perhatian Kemendag. Para pengelola dibina secara khusus agar lebih memahami pengelolaan pasar rakyat. Kapasitas para pedagang juga ditingkatkan melalui keikutsertaannya dalam sekolah pasar.
“Pesatnya pembangunan pasar modern dirasakan banyak pihak berdampak terhadap keberadaan pasar rakyat. Namun, keunggulan yang terdapat di pasar rakyat adalah harga yang terbentuk merupakan hasil tawar-menawar para pihak,” ujar Wamendag.
Wamendag menjelaskan pembangunan Pasar Berdikari Tumpaan ini bertujuan meningkatkan pendapatan para pedagang serta pelaku ekonomi yang ada di Minahasa Selatan. Kenyamanan pasar ini juga dapat memudahkan akses transaksi jual beli. Arus barang antar wilayah khususnya barang kebutuhan pokok (bapok) masyarakat semakin lancar. Dengan memiliki pasar yang mumpuni, kebutuhan bapok suatu daerah akan terpenuhi dan terjaga dengan baik.
“Program bantuan pendirian pasar rakyat merupakan salah satu bentuk komitmen Kemendag untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang dengan mendorong omzet, mendukung kelancaran logistik dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat, serta memperkuat pasar dalam negeri sebagai penyangga ketersediaan bapok yang menjadi barometer stabilisasi harga pangan di tingkat nasional,” tutur Wamendag.
(msd)
tulis komentar anda