Buka Latihan Kepemimpinan ASN, Ridwan Kamil: Pemimpin Harus Bijak
Selasa, 22 Juni 2021 - 14:52 WIB
CIANJUR - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, kepemimpinan terbaik adalah kepemimpinan dengan keteladanan. Oleh karena itu, pemimpin harus menjadi contoh yang baik bagi warganya.
"Kepemimpinan terbaik adalah kepemimpinan dengan keteladanan, maka pemimpin harus bijak dalam mengambil keputusan," katanya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XV/ 2021 secara virtual dari Hotel Le Eminence Puncak, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021).
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, juga memaparkan tiga tahapan yang harus dilalui seorang pemimpin. Menurutnya, tidak semua pemimpin lulus dari setiap tahapannya. Tahapan pertama adalah memimpin diri sendiri.
"Setiap hari kita mengambil keputusan belok kiri atau kanan, pakai baju apa, makan apa, olahraga atau tidak dan semua aktivitas untuk diri kita sendiri," katanya.
Baca juga: Divonis 3 Bulan Penjara, Habib Bahar: Saya Bertanggung Jawab
Banyak pemimpin, kata Kang Emil, yang tidak lulus dalam tahapan ini, misalnya ketika memutuskan menerobos lampu lalu lalu lintas.
"Itulah contoh ketidakmampuan memimpin diri sendiri," ucapnya di hadapan 60 peserta pelatihan yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) dari berbagai instansi se-Indonesia itu.
Kang Emil mengatakan, tahapan kedua yang harus dilalui pemimpin yakni memimpin keluarga. Dari catatannya, banyak pemimpin yang tidak lulus dalam tahapan ini, terlihat dari cukup tingginya angka perceraian di Indonesia.
"Suami menjadi imam bagi istri dan anaknya, tidak semua juga lulus buktinya tingkat perceraian cukup tinggi," tuturnya.
"Kepemimpinan terbaik adalah kepemimpinan dengan keteladanan, maka pemimpin harus bijak dalam mengambil keputusan," katanya saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XV/ 2021 secara virtual dari Hotel Le Eminence Puncak, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021).
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, juga memaparkan tiga tahapan yang harus dilalui seorang pemimpin. Menurutnya, tidak semua pemimpin lulus dari setiap tahapannya. Tahapan pertama adalah memimpin diri sendiri.
"Setiap hari kita mengambil keputusan belok kiri atau kanan, pakai baju apa, makan apa, olahraga atau tidak dan semua aktivitas untuk diri kita sendiri," katanya.
Baca juga: Divonis 3 Bulan Penjara, Habib Bahar: Saya Bertanggung Jawab
Banyak pemimpin, kata Kang Emil, yang tidak lulus dalam tahapan ini, misalnya ketika memutuskan menerobos lampu lalu lalu lintas.
"Itulah contoh ketidakmampuan memimpin diri sendiri," ucapnya di hadapan 60 peserta pelatihan yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) dari berbagai instansi se-Indonesia itu.
Kang Emil mengatakan, tahapan kedua yang harus dilalui pemimpin yakni memimpin keluarga. Dari catatannya, banyak pemimpin yang tidak lulus dalam tahapan ini, terlihat dari cukup tingginya angka perceraian di Indonesia.
"Suami menjadi imam bagi istri dan anaknya, tidak semua juga lulus buktinya tingkat perceraian cukup tinggi," tuturnya.
tulis komentar anda