Ditemukan Varian COVID-19 India, Surabaya Kembali Perketat Perbatasan
Selasa, 15 Juni 2021 - 06:06 WIB
SURABAYA - Adanya temuan varian COVID-19 dari India membuat Jawa Timur kembali terjadi lonjakan penularan. Perbatasan kembali diperketat di kaki Jembatan Suramadu. Pemkot Surabaya sendiri kini mengajak Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) untuk mengatur testing supaya tidak terjadi kerumunan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, saat ini sudah ada varian COVID-19 dari India. Penularan lebih cepat dan upaya untuk memutus penularan harus dilakukan dengan gotong royong. Pihaknya mengajak IKAMA untuk bersama-sama membantu menjaga warga Bangkalan dan Surabaya dari penularan.
“Ayo kita bersama, sekarang ada varian dari India. Siapa saja boleh masuk Surabaya, tapi harus ada surat sehatnya,” kata Eri, Senin (14/6/2021).
Ia melanjutkan, kondisi pandemi yang terjadi saat ini merupakan musibah. Dengan koordinasi bersama IKAMA ini diharapkan bisa menjaga berbagai wilayah. “Saya pun harus jaga warga Surabaya. Semuanya harus sehat,” sambungnya.
Bagi Eri, Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Surabaya dan Bangkalan tidak bisa dipisahkan.Tanpa ada kekuatan dari lapisan masyarakat untuk saling bahu-membahu, maka semua upaya pencegahan tak bisa jalan.“Jadi ini ada varian baru. Siapapun yang masuk Surabaya silahkan, kami tak pernah melarang. Namun harus dipastikan sehatnya,” jelasnya.
Pembina Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Surabaya H Ahmad Zaini menuturkan, pihaknya sepakat untuk membantu dan mengatur supaya pelaksanaan tes Swab itu teratur. “Jadi tidak ada yang dirugikan atau mengeluh. Kami juga akan menjaga pos-pos yang ada di sisi Madura maupun di Surabaya,” katanya.
Selain itu, katanya, pihaknya juga akan mengejar Gubernur Jatim untuk turun langsung menjaga Surabaya dan Madura. Biar semua segera ditanggani dengan cepat. “Ini wewenang Gubernur, karena ada Surabaya dan Madura. Gubernur bisa mengatur, biar tidak ada pilih kasih,” ungkapnya.
Ia menambahkan, nantinya dari Madura mereka bisa bawa surat Swab. Jadi semua pengendara nanti tidak berkumpul dan berkerumun. “Semua warga Madura harus patuh. COVID-19 ini ada, dan ini sudah ada temuan varian baru dari India,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, saat ini sudah ada varian COVID-19 dari India. Penularan lebih cepat dan upaya untuk memutus penularan harus dilakukan dengan gotong royong. Pihaknya mengajak IKAMA untuk bersama-sama membantu menjaga warga Bangkalan dan Surabaya dari penularan.
“Ayo kita bersama, sekarang ada varian dari India. Siapa saja boleh masuk Surabaya, tapi harus ada surat sehatnya,” kata Eri, Senin (14/6/2021).
Ia melanjutkan, kondisi pandemi yang terjadi saat ini merupakan musibah. Dengan koordinasi bersama IKAMA ini diharapkan bisa menjaga berbagai wilayah. “Saya pun harus jaga warga Surabaya. Semuanya harus sehat,” sambungnya.
Bagi Eri, Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Surabaya dan Bangkalan tidak bisa dipisahkan.Tanpa ada kekuatan dari lapisan masyarakat untuk saling bahu-membahu, maka semua upaya pencegahan tak bisa jalan.“Jadi ini ada varian baru. Siapapun yang masuk Surabaya silahkan, kami tak pernah melarang. Namun harus dipastikan sehatnya,” jelasnya.
Pembina Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) Surabaya H Ahmad Zaini menuturkan, pihaknya sepakat untuk membantu dan mengatur supaya pelaksanaan tes Swab itu teratur. “Jadi tidak ada yang dirugikan atau mengeluh. Kami juga akan menjaga pos-pos yang ada di sisi Madura maupun di Surabaya,” katanya.
Selain itu, katanya, pihaknya juga akan mengejar Gubernur Jatim untuk turun langsung menjaga Surabaya dan Madura. Biar semua segera ditanggani dengan cepat. “Ini wewenang Gubernur, karena ada Surabaya dan Madura. Gubernur bisa mengatur, biar tidak ada pilih kasih,” ungkapnya.
Baca Juga
Ia menambahkan, nantinya dari Madura mereka bisa bawa surat Swab. Jadi semua pengendara nanti tidak berkumpul dan berkerumun. “Semua warga Madura harus patuh. COVID-19 ini ada, dan ini sudah ada temuan varian baru dari India,” jelasnya.
(don)
tulis komentar anda