Muna Gempar, Beredar Video 2 Pelajar SMP Negeri 2 Raha Adu Jotos di Perumahan Kejari
Senin, 14 Juni 2021 - 12:27 WIB
MUNA - Warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, digemparkan dengan aksi kekerasan yang dilakukan pelajar SMP Negeri 2 Raha. Keduanya asyik adu jotos di Kompleks Perumahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Muna, Jalan Lumba-lumba Kelurahan Batailaiworu, Kecamatan Batalaiworu.
Aksi adu jotos tersebut direkam dan videonya viral di media sosial. Dua pelajar yang melakukan duel tersebut, merupakan siswa kelas 7 dan kelas 8. Pertengkaran ini dipicu saling ejek saat bermain di halaman sekolah, hingga berujung adu jotos .
Akibat peristiwa ini, pihak sekolah memberikan sanksi pembinaan terhadap dua pelajar yang berkelahi. "Pelajar yang berkelahi berinisial RY, dan IY. Kami telah lakukan pembinaan terhadap keduanya. Orang tuanya juga telah dipanggil ke sekolah," ujar Wakil Kepala SMP Negeri 2 Raha, Ridwan.
Dia mengatakan, pemanggilan kedua orang tua pelajar tersebut, selain untuk pembinaan, juga memediasi agar perkelahian antar keduanya tidak berlanjut. "Jika perkelahian masih akan terus berlanjut, maka kedua pelajar tersebut akan diberikan sanksi tegas, berupa skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah," tegasnya.
Aksi adu jotos tersebut direkam dan videonya viral di media sosial. Dua pelajar yang melakukan duel tersebut, merupakan siswa kelas 7 dan kelas 8. Pertengkaran ini dipicu saling ejek saat bermain di halaman sekolah, hingga berujung adu jotos .
Akibat peristiwa ini, pihak sekolah memberikan sanksi pembinaan terhadap dua pelajar yang berkelahi. "Pelajar yang berkelahi berinisial RY, dan IY. Kami telah lakukan pembinaan terhadap keduanya. Orang tuanya juga telah dipanggil ke sekolah," ujar Wakil Kepala SMP Negeri 2 Raha, Ridwan.
Baca Juga
Dia mengatakan, pemanggilan kedua orang tua pelajar tersebut, selain untuk pembinaan, juga memediasi agar perkelahian antar keduanya tidak berlanjut. "Jika perkelahian masih akan terus berlanjut, maka kedua pelajar tersebut akan diberikan sanksi tegas, berupa skorsing hingga dikeluarkan dari sekolah," tegasnya.
(eyt)
tulis komentar anda