SMK Kelas Industri Animator Bakal Dibangun di KEK Singhasari
Sabtu, 12 Juni 2021 - 19:15 WIB
SURABAYA - Untuk mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melihat kesiapan proyek tersebut di kawasan KEK Singhasari Malang di areal Singhasari Residence, Sabtu (12/6/2021).
Dimana KEK Singhasari Malang diproyeksikan menjadi kawasan yang akan dibangun sebagai pusat animator dan produksi film di Indonesia. Hingga saat ini, KEK Singhasari telah menyiapkan 300 animator untuk memproduksi animasi.
"Nanti tahap awal akan kami bangun kelas industri animasi. Kelas industri animasi kami tempelkan di SMK Negeri 2 Singhasari Kabupaten Malang. Kalau nanti sudah berkembang dan sudah mencukupi dari sarana prasarana untuk berdiri sebagai SMK sendiri, maka akan kami tingkatkan sebagai SMK tersendiri," ujar Khofifah.
Baca juga: Di Era Pandemi, UMKM di Daerah Butuh Teknologi Digital
Adapun lahan yang disiapkan untuk pembangunan KEK Singhasari seluas 120,5 hektar. Dirinya pun menegaskan, bahwa pembangunan KEK Singhasari akan dimulai tahun ini. Progres pengolahan lahannya pun tinggal menunggu serah terima dari KEK Singhasari kepada Pemprov Jatim.
"Begitu sudah diserahkan, langsung kita laksanakan pembangunannya mengingat APBD nya sudah siap. Sehingga akan terjadi perkembangan signifikan baik animator maupun content kreatif," katanya.
Orang nomor satu di Jatim tersebut menambahkan, pembangunan KEK Singhasari juga diimbangi dengan disiapkannya Sumber Daya Manusia (SDM) secara terus menerus. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Baca juga: Majukan UMKM Jawa Timur, Gubernur Khofifah Terinspirasi Strategi Jack Ma
"Sekarang ini Pemkab Malang sudah menyiapkan 200 lulusan SMP. Harapannya bisa langsung diprioritaskan untuk masuk SMK jurusan animasi yang disiapkan disini. Jadi antara industri yang akan dibangun dengan SDM yang dipersiapkan nyambung, terutama SMK," terang Khofifah.
Pengelola KEK Singhasari David Santoso menambahkan, pihaknya telah melakukan proses penyediaan lahan. Tujuannya agar pelaksanaan pembangunan KEK Singhasari dapat segera dilaksanakan oleh Pemprov Jatim maupun Pemerintah Pusat. “Memang permintaan dari industri, berharap bahwa vokasi ada di dalam kawasan ini untuk memperkuat ekosistem mereka,” katanya.
Dimana KEK Singhasari Malang diproyeksikan menjadi kawasan yang akan dibangun sebagai pusat animator dan produksi film di Indonesia. Hingga saat ini, KEK Singhasari telah menyiapkan 300 animator untuk memproduksi animasi.
"Nanti tahap awal akan kami bangun kelas industri animasi. Kelas industri animasi kami tempelkan di SMK Negeri 2 Singhasari Kabupaten Malang. Kalau nanti sudah berkembang dan sudah mencukupi dari sarana prasarana untuk berdiri sebagai SMK sendiri, maka akan kami tingkatkan sebagai SMK tersendiri," ujar Khofifah.
Baca juga: Di Era Pandemi, UMKM di Daerah Butuh Teknologi Digital
Adapun lahan yang disiapkan untuk pembangunan KEK Singhasari seluas 120,5 hektar. Dirinya pun menegaskan, bahwa pembangunan KEK Singhasari akan dimulai tahun ini. Progres pengolahan lahannya pun tinggal menunggu serah terima dari KEK Singhasari kepada Pemprov Jatim.
"Begitu sudah diserahkan, langsung kita laksanakan pembangunannya mengingat APBD nya sudah siap. Sehingga akan terjadi perkembangan signifikan baik animator maupun content kreatif," katanya.
Orang nomor satu di Jatim tersebut menambahkan, pembangunan KEK Singhasari juga diimbangi dengan disiapkannya Sumber Daya Manusia (SDM) secara terus menerus. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Baca juga: Majukan UMKM Jawa Timur, Gubernur Khofifah Terinspirasi Strategi Jack Ma
"Sekarang ini Pemkab Malang sudah menyiapkan 200 lulusan SMP. Harapannya bisa langsung diprioritaskan untuk masuk SMK jurusan animasi yang disiapkan disini. Jadi antara industri yang akan dibangun dengan SDM yang dipersiapkan nyambung, terutama SMK," terang Khofifah.
Pengelola KEK Singhasari David Santoso menambahkan, pihaknya telah melakukan proses penyediaan lahan. Tujuannya agar pelaksanaan pembangunan KEK Singhasari dapat segera dilaksanakan oleh Pemprov Jatim maupun Pemerintah Pusat. “Memang permintaan dari industri, berharap bahwa vokasi ada di dalam kawasan ini untuk memperkuat ekosistem mereka,” katanya.
(msd)
tulis komentar anda