Tiadakan Kunjungan, Lapas Porong Optimalkan Video Call
Senin, 25 Mei 2020 - 14:20 WIB
SURABAYA - Ditiadakannya layanan kunjungan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan), membuat Lapas Kelas I Surabaya di Porong, Kabupaten Sidoarjo, mengoptimalkan layanan video call sebagai gantinya.
(Baca juga: IPW Ingatkan Kapolda Jatim Tak Lebay Sikapi Kapolsek Tertidur )
Selain di ruang registrasi, pihak lapas juga menyediakan video call di blok hunian. Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Krismono meninjau langsung pelaksanaannya hari ini, Senin (25/5/2020).
Krismono berdialog langsung dengan pengguna layanan yang juga seorang WBP berinisial RK. Kebetulan, saat itu, RK baru saja menyelesaikan video call dengan istrinya. "Meskipun tidak bisa bertemu, sedikit terobati dengan layanan video call ini," ujar RK.
Lebih penting lagi, RK juga memastikan jika layanan tersebut gratis. "Gratis pak, saya tidak bayar sepeser pun," lanjut RK. Krismono pun berpesan agar layanan ini digunakan dengan baik. Mengingat pihak lapas sudah optimal dengan memperbanyak jumlah device yang bisa dimanfaatkan WBP. "Bahkan di tiap blok disediakan, agar antrian bisa diurai, ini bentuk upaya pelayanan prima yang kami berikan untuk WBP," terang Krismono.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas 1 Surabaya, Tonny Nainggolan menyebutkan, bahwa pada momen lebaran ini permintaan video call semakin banyak. Sebelumnya, di hari biasa ada sekitar 40 orang. Namun di momen Idul Fitri bisa sampai 100 orang/hari. "Kami sudah antisipasi, di setiap blok juga kami sediakan device-nya, sehingga WBP tidak harus ke ruang depan," tutur Tonny.
(Baca juga: IPW Ingatkan Kapolda Jatim Tak Lebay Sikapi Kapolsek Tertidur )
Selain di ruang registrasi, pihak lapas juga menyediakan video call di blok hunian. Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Krismono meninjau langsung pelaksanaannya hari ini, Senin (25/5/2020).
Krismono berdialog langsung dengan pengguna layanan yang juga seorang WBP berinisial RK. Kebetulan, saat itu, RK baru saja menyelesaikan video call dengan istrinya. "Meskipun tidak bisa bertemu, sedikit terobati dengan layanan video call ini," ujar RK.
Lebih penting lagi, RK juga memastikan jika layanan tersebut gratis. "Gratis pak, saya tidak bayar sepeser pun," lanjut RK. Krismono pun berpesan agar layanan ini digunakan dengan baik. Mengingat pihak lapas sudah optimal dengan memperbanyak jumlah device yang bisa dimanfaatkan WBP. "Bahkan di tiap blok disediakan, agar antrian bisa diurai, ini bentuk upaya pelayanan prima yang kami berikan untuk WBP," terang Krismono.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas 1 Surabaya, Tonny Nainggolan menyebutkan, bahwa pada momen lebaran ini permintaan video call semakin banyak. Sebelumnya, di hari biasa ada sekitar 40 orang. Namun di momen Idul Fitri bisa sampai 100 orang/hari. "Kami sudah antisipasi, di setiap blok juga kami sediakan device-nya, sehingga WBP tidak harus ke ruang depan," tutur Tonny.
(eyt)
tulis komentar anda