Disdik Cimahi Putuskan Simulasi PTM Jenjang TK, SD, dan SMP Dihentikan
Jum'at, 11 Juni 2021 - 22:17 WIB
BANDUNG BARAT - Kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) gelombang 2 di Kota Cimahi akhirnya diputuskan dihentikan. Pasalnya ditemukan sejumlah guru, murid SD dan SMP yang terpapar COVID-19 sehingga sangat berisiko jika simulasi terus dilanjutkan.
"Kami bersama Pak Plt Wali Kota sepakat menghentikan dulu simulasi PTM. Termasuk sekolah yang belum melakukan simulasi, SMP ada 5 sekolah, SD 5 sekolah, tidak akan digelar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono, Jumat (11/6/2021).
Dia menyebutkan, berdasarkan data hingga Kamis (10/6/2021) tercatat ada 21 siswa yang terpapar COVID-19. Yakni siswa SD dari asalnya sebanyak 11 naik jadi 17 dan 4 siswa SMP, sedangkan untuk jumlah guru yang terpapar ada 6. Untuk guru ada penambahan satu, siswa SMP juga tapi ada yang sembuh satu.
Baca juga: Empat Pegawai di Bagian Keuangan Sekretariat DPRD KBB Positif COVID-19
Diakuinya, dalam dua hari ini penambahan kasus COVID-19 memang sudah sangat luar biasa dan itu terjadi pula di warga satuan pendidikan. Sehingga mengacu kepada hal tersebut sedang dipikirkan bagaimana upaya yang akan dilakukan ke depan supaya tidak muncul klaster dari sekolah.
"Cukup prihatin juga, apalagi ada tenaga guru yang terpapar, seperti 1 guru SMP, 4 guru SD, dan 1 guru TK," sebutnya.
Harjono menjelaskan dari keseluruhan data warga satuan pendidikan yang terpapar, tidak dilaporkan bahwa klaster penyebaran berasal dari pelaksanaan simulasi PTM. Mayoritas guru dan murid yang positif karena terpapar dari klaster keluarga. Untuk itu pihaknya selalu mengingatkan agar taat prokes dan melakukan 3 T.
"Dipastikan mereka terpapar dari klaster keluarga. Seperti ada siswa kelas 6 padahal mereka tidak dilibatkan dalam simulasi karena sudah ujian," terangnya.
"Kami bersama Pak Plt Wali Kota sepakat menghentikan dulu simulasi PTM. Termasuk sekolah yang belum melakukan simulasi, SMP ada 5 sekolah, SD 5 sekolah, tidak akan digelar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono, Jumat (11/6/2021).
Dia menyebutkan, berdasarkan data hingga Kamis (10/6/2021) tercatat ada 21 siswa yang terpapar COVID-19. Yakni siswa SD dari asalnya sebanyak 11 naik jadi 17 dan 4 siswa SMP, sedangkan untuk jumlah guru yang terpapar ada 6. Untuk guru ada penambahan satu, siswa SMP juga tapi ada yang sembuh satu.
Baca juga: Empat Pegawai di Bagian Keuangan Sekretariat DPRD KBB Positif COVID-19
Diakuinya, dalam dua hari ini penambahan kasus COVID-19 memang sudah sangat luar biasa dan itu terjadi pula di warga satuan pendidikan. Sehingga mengacu kepada hal tersebut sedang dipikirkan bagaimana upaya yang akan dilakukan ke depan supaya tidak muncul klaster dari sekolah.
"Cukup prihatin juga, apalagi ada tenaga guru yang terpapar, seperti 1 guru SMP, 4 guru SD, dan 1 guru TK," sebutnya.
Harjono menjelaskan dari keseluruhan data warga satuan pendidikan yang terpapar, tidak dilaporkan bahwa klaster penyebaran berasal dari pelaksanaan simulasi PTM. Mayoritas guru dan murid yang positif karena terpapar dari klaster keluarga. Untuk itu pihaknya selalu mengingatkan agar taat prokes dan melakukan 3 T.
"Dipastikan mereka terpapar dari klaster keluarga. Seperti ada siswa kelas 6 padahal mereka tidak dilibatkan dalam simulasi karena sudah ujian," terangnya.
(msd)
tulis komentar anda