Latihan Gabungan Penanganan Pesawat Ilegal Digelar di Lanud Sultan Hasanuddin
Kamis, 10 Juni 2021 - 23:06 WIB
MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopulhukam), Mahfud MD menyaksikan simulasi penanganan pesawat asing setelah pemaksaan mendarat atau force down landing di Lanud Sultan Hasanuddin , Kabupaten Maros, Kamis (10/6) siang.
Latihan bersama Kemenkopolhukam ini melibatkan TNI AU, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan , Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Badan Karantina Bandara.
Baca Juga: Mahfud
"Karena untuk menangani gangguan pertahanan atau kedaulatan NKRI, angkatan udara tidak bisa bekerja sendirian, tapi harus bersinergi dengan lembaga lain, agar tidak tumpang tindih atau malah tidak tertangani dengan baik atau berlarut," kata Mahfud dalam sambutannya.
Menurut dia, tak jarang penanganan pesawat asing yang telah dilakukan force down sering kali tidak tepat. Sehingga sinergi antara unit kerja lembaga baik secara horizontal dan vertikal pusat dan daerah harus dijaga dan dimaksimalkan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyebutkan, simulasi dalam bentuk gladi lapangan merupakan tindak lanjut penandatanganan kesepakatan bersama tentang penanganan pesawat asing setelah pemaksaan mendarat yang telah dilaksanakan pada 24 Februari 2020.
Baca Juga: Mahfud
Baca Juga: Mahfud
"Nah inilah pentingnya koordinasi seperti yang kita lakukan hari ini. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang seperti kasus kapal tanker tadi. Lagi-lagi koordinasi agar tidak rebutan, atau bahkan lepas tanggung jawab, saling tunjuk antar instansi," tegas Mahfud .
Latihan bersama Kemenkopolhukam ini melibatkan TNI AU, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan , Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Badan Karantina Bandara.
Baca Juga: Mahfud
"Karena untuk menangani gangguan pertahanan atau kedaulatan NKRI, angkatan udara tidak bisa bekerja sendirian, tapi harus bersinergi dengan lembaga lain, agar tidak tumpang tindih atau malah tidak tertangani dengan baik atau berlarut," kata Mahfud dalam sambutannya.
Menurut dia, tak jarang penanganan pesawat asing yang telah dilakukan force down sering kali tidak tepat. Sehingga sinergi antara unit kerja lembaga baik secara horizontal dan vertikal pusat dan daerah harus dijaga dan dimaksimalkan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyebutkan, simulasi dalam bentuk gladi lapangan merupakan tindak lanjut penandatanganan kesepakatan bersama tentang penanganan pesawat asing setelah pemaksaan mendarat yang telah dilaksanakan pada 24 Februari 2020.
Baca Juga: Mahfud
Baca Juga: Mahfud
"Nah inilah pentingnya koordinasi seperti yang kita lakukan hari ini. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang seperti kasus kapal tanker tadi. Lagi-lagi koordinasi agar tidak rebutan, atau bahkan lepas tanggung jawab, saling tunjuk antar instansi," tegas Mahfud .
(luq)
tulis komentar anda