Bertemu Wamendag, Wagub Emil Tawarkan Dua Solusi Optimalkan Pemanfaatan SRG
Kamis, 10 Juni 2021 - 14:54 WIB
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menawarkan dua solusi dalam mengoptimalkan pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) di Jatim. Pertama, yakni memanfaatkan potensi Puspa Agro sebagai Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) untuk bisa membantu gudang-gudang yang belum optimal.
Kedua, bersinergi dengan pengelola resi gudang yang sudah menjalankan SRG secara optimal. Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga di Surabaya, Rabu (9/6/2021) malam. Dalam pertemuan itu, Emil bersama Wamendag Jerry Sambuaga membahas implementasi pemanfaatan SRG di Jatim agar bisa berjalan lebih optimal lagi.
Baca juga: 64 Tim Bakal Ramaikan Turnamen E-Sport Kill The LAst Madiun
Pengelola-pengelola SRG tersebut, sambung Emil, sudah bertemu Wamendag untuk membantu SRG di Jatim yang belum optimal. Artinya, para pengelola diajak urun rembug untuk melihat apakah komoditas serta lokasinya bisa dimanfaatkan atau tidak untuk SRG. “Nantinya, kedua solusi ini akan kami perdalam kembali agar SRG di Jatim berjalan optimal,” jelasnya.
Masih menurut Emil, kurangnya implementasi pemanfaatan SRG karena berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Menurut Bappebti, saat ini lebih banyak SRG yang tidak beroperasi secara optimal dari pada yang beroperasi optimal.
Baca juga: Takut Serangan Mematikan, Warga Berharap Buaya di Bengawan Solo Dievakuasi
Oleh karena itu, lanjut Emil, evaluasi Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Sebab, tujuan dibangunnya SRG untuk mensejahterakan petani. “Skema resi gudang punya potensi dan solusi bagi petani, utamanya saat harga tidak bersahabat,” ujar mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Sementara berdasarkan data Bappebti, saat ini Kemendag telah membangun 123 gudang SRG yang tersebar di 105 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 gudang berada di Jatim yang tersebar di 17 kabupaten.
Dari 23 gudang itu, ada 15 gudang telah beroperasi dengan menerbitkan sebanyak 364 resi gudang senilai Rp96,61 miliar dan telah mendapatkan pembiayaan dari bank atau lembaga non bank senilai Rp56 miliar.
Sementara itu, Wamendag Jerry Sambuaga menuturkan, ada beberapa faktor kurangnya optimalisasi SRG di Jatim. Tantangan tersebut meliputi, pengelolaan, manajemen, kondisi gudang dan hal yang menjadi atensi lainnya seperti sosialisai dari pemerintah pusat maupun daerah kepada para petani terkait SRG.
”karena mungkin masih ada masyarakat yang belum mengetahui konsep SRG ini. Bahkan mungkin ada yang sudah tahu tapi belum bisa memaksimalkan hal tersebut,” tuturnya.
Kedua, bersinergi dengan pengelola resi gudang yang sudah menjalankan SRG secara optimal. Hal tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga di Surabaya, Rabu (9/6/2021) malam. Dalam pertemuan itu, Emil bersama Wamendag Jerry Sambuaga membahas implementasi pemanfaatan SRG di Jatim agar bisa berjalan lebih optimal lagi.
Baca juga: 64 Tim Bakal Ramaikan Turnamen E-Sport Kill The LAst Madiun
Pengelola-pengelola SRG tersebut, sambung Emil, sudah bertemu Wamendag untuk membantu SRG di Jatim yang belum optimal. Artinya, para pengelola diajak urun rembug untuk melihat apakah komoditas serta lokasinya bisa dimanfaatkan atau tidak untuk SRG. “Nantinya, kedua solusi ini akan kami perdalam kembali agar SRG di Jatim berjalan optimal,” jelasnya.
Masih menurut Emil, kurangnya implementasi pemanfaatan SRG karena berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Menurut Bappebti, saat ini lebih banyak SRG yang tidak beroperasi secara optimal dari pada yang beroperasi optimal.
Baca juga: Takut Serangan Mematikan, Warga Berharap Buaya di Bengawan Solo Dievakuasi
Oleh karena itu, lanjut Emil, evaluasi Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Sebab, tujuan dibangunnya SRG untuk mensejahterakan petani. “Skema resi gudang punya potensi dan solusi bagi petani, utamanya saat harga tidak bersahabat,” ujar mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Sementara berdasarkan data Bappebti, saat ini Kemendag telah membangun 123 gudang SRG yang tersebar di 105 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 gudang berada di Jatim yang tersebar di 17 kabupaten.
Dari 23 gudang itu, ada 15 gudang telah beroperasi dengan menerbitkan sebanyak 364 resi gudang senilai Rp96,61 miliar dan telah mendapatkan pembiayaan dari bank atau lembaga non bank senilai Rp56 miliar.
Sementara itu, Wamendag Jerry Sambuaga menuturkan, ada beberapa faktor kurangnya optimalisasi SRG di Jatim. Tantangan tersebut meliputi, pengelolaan, manajemen, kondisi gudang dan hal yang menjadi atensi lainnya seperti sosialisai dari pemerintah pusat maupun daerah kepada para petani terkait SRG.
”karena mungkin masih ada masyarakat yang belum mengetahui konsep SRG ini. Bahkan mungkin ada yang sudah tahu tapi belum bisa memaksimalkan hal tersebut,” tuturnya.
(msd)
tulis komentar anda