Israel Bakal Caplok Wilayah Palestina, Vatikan Tegas Menolak
Senin, 25 Mei 2020 - 08:55 WIB
VATIKAN - Rencana Israel untuk mencaplok sebagian besar wilayah Tepi Barat, yang sedang didudukinya. Mendapatkan reaksi keprihatinan dan penolakan dari Vatikan.
(Baca juga: Gara-gara Kades Tutup Jalan Nasional, Bayi Dalam Kandungan Tewas )
Vatikan mengatakan, penghormatan terhadap hukum internasional dan resolusi PBB adalah elemen yang sangat diperlukan bagi kedua bangsa, Israel dan Palestina, untuk hidup berdampingan.
"Kami mengikuti situasi ini dengan cermat, dan menyatakan keprihatinan tentang tindakan di masa depan yang dapat lebih lanjut membahayakan dialog," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Minggu (24/5/2020).
Resolusi terkait masalah Israel, dan Palestina, menurut Vatikan, dapat segera ditemukan melalui pembicaraan langsung sehingga perdamaian akhirnya tercapai di Yerusalem, yang begitu dicintai oleh orang-orang Yahudi, Kristen, dan Muslim.
Afif Safieh, Duta Besar Palestina pertama untuk Vatikan, dari tahun 1995 hingga 2005, mengatakan bahwa pernyataan Vatikan mengungkapkan kekesalan besar terhadap Israel yang sama sekali mengabaikan hukum internasional Israel."
"Vatikan selalu menaruh minat pada masalah Palestina, karena Palestina adalah lokasi geografis kelahiran Yesus, dan tentang pesan Kristen serta penyebarannya. Lalu ada komunitas Kristen Palestina. Meskipun jumlahnya relatif kecil, mereka memainkan peran yang sangat menonjol dalam masyarakat Palestina," kata Safieh.
"Mereka percaya bahwa tidak adanya solusi yang dapat diterima (untuk konflik) dan perusakan jalan diplomatik akan menjadi pukulan yang menghancurkan bagi masa depan orang Kristen di Tanah Suci. Tidak adanya harapan di cakrawala mendorong komunitas ini menyusut lebih jauh, dan Vatikan percaya bahwa Tanah Suci seharusnya tidak menjadi hanya museum tempat-tempat suci," tegasnya.
(Baca juga: Gara-gara Kades Tutup Jalan Nasional, Bayi Dalam Kandungan Tewas )
Vatikan mengatakan, penghormatan terhadap hukum internasional dan resolusi PBB adalah elemen yang sangat diperlukan bagi kedua bangsa, Israel dan Palestina, untuk hidup berdampingan.
"Kami mengikuti situasi ini dengan cermat, dan menyatakan keprihatinan tentang tindakan di masa depan yang dapat lebih lanjut membahayakan dialog," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Minggu (24/5/2020).
Resolusi terkait masalah Israel, dan Palestina, menurut Vatikan, dapat segera ditemukan melalui pembicaraan langsung sehingga perdamaian akhirnya tercapai di Yerusalem, yang begitu dicintai oleh orang-orang Yahudi, Kristen, dan Muslim.
Afif Safieh, Duta Besar Palestina pertama untuk Vatikan, dari tahun 1995 hingga 2005, mengatakan bahwa pernyataan Vatikan mengungkapkan kekesalan besar terhadap Israel yang sama sekali mengabaikan hukum internasional Israel."
"Vatikan selalu menaruh minat pada masalah Palestina, karena Palestina adalah lokasi geografis kelahiran Yesus, dan tentang pesan Kristen serta penyebarannya. Lalu ada komunitas Kristen Palestina. Meskipun jumlahnya relatif kecil, mereka memainkan peran yang sangat menonjol dalam masyarakat Palestina," kata Safieh.
"Mereka percaya bahwa tidak adanya solusi yang dapat diterima (untuk konflik) dan perusakan jalan diplomatik akan menjadi pukulan yang menghancurkan bagi masa depan orang Kristen di Tanah Suci. Tidak adanya harapan di cakrawala mendorong komunitas ini menyusut lebih jauh, dan Vatikan percaya bahwa Tanah Suci seharusnya tidak menjadi hanya museum tempat-tempat suci," tegasnya.
(eyt)
tulis komentar anda