Kasus COVID-19 Melonjak, Ridwan Kamil: Jabar Siaga I
Senin, 31 Mei 2021 - 18:44 WIB
Di sisi lain, Kang Emil juga menyinggung beberapa daerah yang kasusnya selalu tinggi dengan tingkat kesembuhan rendah, di antaranya Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Garut.
Dia meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di daerah tersebut melakukan evaluasi, apakah penularan kurang terantisipasi atau distribusi obatnya tak maksimal.
"Karena (daerah) yang lain kasus aktifnya 10 persen, tapi di Kabupaten Cianjur 49 persen, Kabupaten Bogor 47 persen, Kabupaten Garut 27 persen. Saya kira ini sangat tinggi sekali. Rabu saya perintahkan Pak Sekda dan jajaran untuk melakukan antisipasi dan koreksi," tegasnya.
Lebih lanjut, Kang Emil pun menyoroti mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan (prokes) masyarakat, termasuk industri pariwisata. Menurutnya, tingkat kedisiplinan penerapan prokes biasanya berada di atas 80%, namun pekan ini turun jadi 72%.
"Jadi BOR-nya naik, kedisiplinan turun. Seiring dengan varian baru yang ada, tidak ada lain, prokesnya harus disiplin. Warga jangan menyepelekan COVID-19 yang makin ganas, jangan sampai negara kehilangan kendali," tegasnya lagi.
Kang Emil menekankan, jika ekonomi ingin membaik dan pariwisata jalan lagi maka kuncinya hanya satu, yakni taat prokes yang aeiring dengan upaya pemerintah dalam menekan kenaikan kasus COVID-19.
"Kemarin didapati hotel bintang lima di Bogor Raya tidak taat prokes. Berenang membiarkan tanpa pembatasan jumlah pengunjung. Tolong tempat wisata jika ingin produktif, dimulai dengan pembatasan, daftar online itu harus diterapkan," katanya.
Dia meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di daerah tersebut melakukan evaluasi, apakah penularan kurang terantisipasi atau distribusi obatnya tak maksimal.
"Karena (daerah) yang lain kasus aktifnya 10 persen, tapi di Kabupaten Cianjur 49 persen, Kabupaten Bogor 47 persen, Kabupaten Garut 27 persen. Saya kira ini sangat tinggi sekali. Rabu saya perintahkan Pak Sekda dan jajaran untuk melakukan antisipasi dan koreksi," tegasnya.
Lebih lanjut, Kang Emil pun menyoroti mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan (prokes) masyarakat, termasuk industri pariwisata. Menurutnya, tingkat kedisiplinan penerapan prokes biasanya berada di atas 80%, namun pekan ini turun jadi 72%.
"Jadi BOR-nya naik, kedisiplinan turun. Seiring dengan varian baru yang ada, tidak ada lain, prokesnya harus disiplin. Warga jangan menyepelekan COVID-19 yang makin ganas, jangan sampai negara kehilangan kendali," tegasnya lagi.
Kang Emil menekankan, jika ekonomi ingin membaik dan pariwisata jalan lagi maka kuncinya hanya satu, yakni taat prokes yang aeiring dengan upaya pemerintah dalam menekan kenaikan kasus COVID-19.
"Kemarin didapati hotel bintang lima di Bogor Raya tidak taat prokes. Berenang membiarkan tanpa pembatasan jumlah pengunjung. Tolong tempat wisata jika ingin produktif, dimulai dengan pembatasan, daftar online itu harus diterapkan," katanya.
(shf)
tulis komentar anda