Kasus COVID-19 Melonjak, Ridwan Kamil: Jabar Siaga I

Senin, 31 Mei 2021 - 18:44 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Melonjak,...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan Jabar siaga I menyusul melonjaknya kasus COVID-19 pasca-Lebaran 2021. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan, Jabar status siaga I menyusul melonjaknya kasus COVID-19 di Jabar pasca Lebaran 2021.

Baca juga: Promosikan UMKM Jatim, Ridwan Kamil Ajak Belanja Produk Lokal

Lonjakan kasus COVID-19 tersebut ditandai dengan meningkatnya tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di Jabar yang mengalami peningkatan.

Baca juga: Diantar Khofifah, Ridwan Kamil Kunjungi Islamic Center Surabaya untuk Didesain Ulang

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan, pekan ini, BOR RS rujukan COVID-19 berada di angka 38,6% atau naik 8% dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 30,6%.

"(Jabar) Sedang siaga 1," tegas Kang Emil seusai Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (31/5/2021).

"Kenaikan ukurannya BOR, kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan. Ini imbas dari libur dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Mudah-mudahan jadi pembelajaran," ujar Kang Emil melanjutkan.

Bahkan, Kang Emil mengungkapkan, ada beberapa rs rujukan COVID-19 di Jabar tingkat BOR-nya sudah melebihi ambang batas yang mencapai 70% hingga 90% seperti RS Al-Ihsan, RS Immanuel, dan RS Santosa di Kota Bandung.

Kang Emil meminta, RS rujukan COVID-19 yang tingkat BOR-nya sudah di atas 70% segera menyiapkan kamar perawatan dengan mengubah kamar perawatan penyakit umum untuk pasien COVID-19.

Di sisi lain, Kang Emil juga menyinggung beberapa daerah yang kasusnya selalu tinggi dengan tingkat kesembuhan rendah, di antaranya Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Garut.

Dia meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di daerah tersebut melakukan evaluasi, apakah penularan kurang terantisipasi atau distribusi obatnya tak maksimal.

"Karena (daerah) yang lain kasus aktifnya 10 persen, tapi di Kabupaten Cianjur 49 persen, Kabupaten Bogor 47 persen, Kabupaten Garut 27 persen. Saya kira ini sangat tinggi sekali. Rabu saya perintahkan Pak Sekda dan jajaran untuk melakukan antisipasi dan koreksi," tegasnya.

Lebih lanjut, Kang Emil pun menyoroti mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan (prokes) masyarakat, termasuk industri pariwisata. Menurutnya, tingkat kedisiplinan penerapan prokes biasanya berada di atas 80%, namun pekan ini turun jadi 72%.

"Jadi BOR-nya naik, kedisiplinan turun. Seiring dengan varian baru yang ada, tidak ada lain, prokesnya harus disiplin. Warga jangan menyepelekan COVID-19 yang makin ganas, jangan sampai negara kehilangan kendali," tegasnya lagi.

Kang Emil menekankan, jika ekonomi ingin membaik dan pariwisata jalan lagi maka kuncinya hanya satu, yakni taat prokes yang aeiring dengan upaya pemerintah dalam menekan kenaikan kasus COVID-19.

"Kemarin didapati hotel bintang lima di Bogor Raya tidak taat prokes. Berenang membiarkan tanpa pembatasan jumlah pengunjung. Tolong tempat wisata jika ingin produktif, dimulai dengan pembatasan, daftar online itu harus diterapkan," katanya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2688 seconds (0.1#10.140)