Angka Stunting di Gowa Berhasil Ditekan Hingga 6,2 Persen

Sabtu, 29 Mei 2021 - 08:32 WIB
Dirinya mengatakan, tentu masyarakat tidak ingin anak-anak tumbuh dengan kekurangan gizi yang berakibat dengan tumbuh kembang anak.

"Masyarakat Gowa harus sehat, cerdas dan kreatif yang dimulai dari 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, sehingga bisa bersama-sama bersatu membangun Gowa lebih maju dan sejahtera di masa yang akan datang," tambahnya.

Lebih lanjut, Adnan menegaskan permasalahan stunting bisa diselesaikan dengan kolaborasi dan kerjasama dari seluruh pihak. Apalagi Presiden RI, Joko Widodo menargetkan angka prevalensi stunting berada di angka 14 persen pada tahun 2024, dimana angka prevalensi stunting nasional pada tahun 2019 lalu sebesar 27, 6 persen.

"Perhatian yang serius dari seluruh pihak sangat dibutuhkan seperti upaya konvergensi dan sinergitas melalui program dan kegiatan yang efektif dan efisien di masing-masing instansi menjadi salah satu faktor kunci agar pertumbuhan fisik maupun perkembangan kemampuan kognitif dan intelektual anak bertumbuh dengan baik," harapnya.



Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa , Taufik Mursad mengatakan Rembuk Stunting merupakan satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara stakeholder terkait.

"Kegiatan ini menghadirkan perwakilan stakheolder yang terlibat seperti 36 OPD, 18 camat, 26 kepala Puskesmas dan 167 perwakilan desa/kelurahan baik yang mengikuti secara langsung maupun virtual zoom yang bertujuan menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting," jelasnya.
(agn)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content