Sabu Dari Iran Dibawa Masuk Indonesia Lewat Pantai Selatan

Sabtu, 23 Mei 2020 - 17:53 WIB
Satgasus Bareskrim Mabes Polri menggerebek gudang penyimpanan narkoba jenis sabu seberat 821 kilogram. Foto/SINDOnews/Teguh Mahardika
SERANG - Terbongkarnya gudang sabu milik jaringan narkotika dari Timur Tengah di Kota Serang, Provinsi Banten, sempat membuat kaget warga setempat, karena selama ini gudang tersebut dikenal sebagai tempat pengemasan asam kranji.

(Baca juga: Keluar Tanpa Masker Saat PSBB Malang Raya, Langsung Rapid Test )

Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, berhasil menangkap dua tersangka yang merupakan Warga Negara Asing (WNA), yakni AB WNA Pakistan, dan AS WNA Yaman, beserta barang bukti sabu yang beratnya nyaris satu ton.

Barang haram itu disimpan dan dikemas oleh para tersangka di sebuah gudang yang ada di Jalan Raya Takari, Lingkungan Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

Sabu seberat hampir satu ton tersebut disimpan dalam ruko yang berada di pinggir jalan di tengah permukiman warga. Sabu tersebut dibungkus menggunakan plastik bening, plastik di bungkus lakban coklat dan ratusan boks plastik.



(Baca juga: Pengedar Sabu Timur Tengah Kelabuhi Warga untuk Kemas Asam Kranji )

Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebutkan, sabu tersebut diimpor dari Iran. Lalu bagaimana sabu tersebut bisa masuk ke Indonesia? Ternyata, jaringan pengedar internasional ini memanfaatkan jalur tikur di pantai selatan Banten, untuk mendatangkan sabu.

Jaringan dua tersangka ini, disebut Listyo terkait dengan terkait dengan jaringan sebelumnya yang berhasil ditangkap Satgasus Bareskrim Polri, pada bulan Januari 2020, dengan menangkap tiga tersangka dan menyita 288 kilogram sabu.

"Kami melakukan penyelidikan mulai Desember 2019, dan akhirnya berhasil mengendus jaringan pertama, serta melakukan penindakan di bulan Januari 2020. Empat bulan berselang, kami berhasil menangkap jaringan Timur Tengah ini," tuturnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More