FKUB Grobogan: Moderasi Beragama Modal Kuat Persatuan Bangsa

Selasa, 25 Mei 2021 - 15:24 WIB
Focus discussion grup Membangun Moderasi Beragama dalam Mewujudkan Situasi Kamtibmas yang Aman dan Kondusif digelar Polres Grobogan, Selasa (25/5/2021). Foto/SINDOnews/Abdul Hakim
GROBOGAN - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Grobogan , Jawa Tengah menilai moderasi beragama memiliki peran vital dalam upaya mencegah timbulnya berbagai hal yang menjadi penyebab perpecahan bangsa.

Baca juga: Diculik 45 Hari, Bocah Sukabumi Dipaksa Keliling Memulung dan Tinggal di Becak

Lewat praktik moderasi beragama, setiap penganut agama akan berpegah teguh pada ajaran yang dianutnya sekaligus memiliki penghormatan yang tinggi terhadap pengikut agama lain.

Baca juga: Kisah Pilu TKI, Keinginan Gadis Majalengka Ini Bertahan di Dubai Berujung Petaka

“Dengan moderasi beragama hakikatnya mengembalikan pemahaman dan praktik beragama agar sesuai dengan nilai luhur ajarannya, yakni untuk menjaga harkat, martabat, dan peradaban manusia,” ujar Ketua FKUB Kabupaten Grobogan Abu Mansur saat memberi paparan pada focus discussion grup yang digelar Polres Grobogan, Selasa (25/5/2021).



Menurut Abu Mansur, agama sudah seharusnya dijaga dan dijunjung keluhurannya bukan justru dipergunakan untuk hal-hal yang merusak peradaban. Sebab sejak diturunkan, agama pada hakikatnya bertujuan untuk membangun peradaban itu sendiri. Dengan adanya kesadaran ini, maka diperlukan sikap dan perilaku yang tidak ekstrem atau moderasi dalam beragama agar peradaban bangsa terjaga.

“Moderasi beragama itu tidak berlebihan dalam beragama, tapi juga tidak menyepelekan agama. Dia tidak ekstrem mengagungkan teks-teks keagamaan tanpa menghiraukan akal atau nalar. Di sisi lain dia juga tidak mendewakan akal dengan mengabaikan teks,” terangnya.

Abu Mansur menandaskan, menjalankan praktik moderasi beragama bukan bermakna tidak teguh dalam melaksanakan ajaran agama. Sebab seseorang yang moderat juga memiliki pendirian teguh dan semangat beragama yang tinggi.

Namun orang moderat mampu memilah mana pokok ajaran agama yang menuntut tidak boleh ada kompromi dengan tafsir agama yang bisa melahirkan perbedaan pandangan. “Keragaman ini membutuhkan sikap saling menghormati tanpa harus menyalah-nyalahkan,” kata Ketua PCNU Kabupaten Grobogan ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More