Bobby Nasution: Tidak Ingin Berpolemik, Saya Hanya Mau Membantu Pak Gubernur Sumut
Jum'at, 07 Mei 2021 - 10:08 WIB
MEDAN - Polemik lokasi karantina Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru datang dari luar negeri tidak terjadi jika ada koordinasi yang baik antara Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dengan Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Hal ini dikatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution menjawab media di sela kunjungannya di Pasar Petisah Medan, Kamis (6/5/2021).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut Edy Rahmayadi menunjuk sejumlah hotel dan kantor dinas di Kota Medan sebagai lokasi ruangan karantina bagi WNI. Namun Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumut justru tak dilibatkan dalam hal pengawasan.
Keputusan ini membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution gusar, karena dikhawatirkan penanganan pandemi Covid-19 varian baru bisa tak maksimal. Apalagi, sebagai kepala daerah, dia berkewajiban menjaga dan melindungi warganya.
"Tugas kami Pemko Medan adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat, utamanya kondisi perkembangan penanganan Covid-19. Kami ingin kejelasan, alangkah baiknya jika ada kejelasan, karantina di hotel yang ada di Kota Medan itu teknisnya bagaimana," katanya.
Menurutnya, jika WNI yang masuk ke Sumut lewat Kota Medan adalah warga Mebidangro, atau warga dari daerah lainnya, apakah tetap dikarantina di hotel yang ada di Medan? Itu jadi Pekerjaan Rumah (PR) yang harusnya bisa diselesaikan bersama jika ada koordinasi yang baik dengan Pemprov Sumut.
Terlebih jika sampai ada warga Medan atau warga lain yang menginap di hotel yang ternyata dijadikan lokasi karantina, kemudian terjadi pembauran saat sahur atau buka puasa.
"Yang dari Mebidangro, apakah dikembalikan ke daerahnya untuk karantina. Atau bagaimana? Kami perlu tahu hal seperti itu. Terlebih banyak masyarakat Medan yang tidak tahu ada hotel yang dijadikan lokasi karantina. Kalau ada yang nginap di situ, atau sahur, buka bersama kan jadi masalah baru. Kalau dikoordinasikan kan kami bisa antisipasi," kata Bobby.
Bukan mau memperpanjang kisruh lokasi karantina di Kota Medan, Bobby menegaskan bahwa pihaknya ingin membantu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar penanganan Covid-19 ini bisa dimaksimalkan.
"Bukan mau apa-apa, kami mau bantu. Izinkanlah kami terlibat untuk membantu, menjaga prokes dan mendata. Jika tidak susah nanti. Bayangkan andai satu hotel ada 100 WNI, masing-masing ada keluarga datang dua orang, sudah ratusan di situ. Petugas itu tidak tahu. Maka kami ingin kirim personel untuk membantu," ujarnya. CM
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut Edy Rahmayadi menunjuk sejumlah hotel dan kantor dinas di Kota Medan sebagai lokasi ruangan karantina bagi WNI. Namun Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumut justru tak dilibatkan dalam hal pengawasan.
Keputusan ini membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution gusar, karena dikhawatirkan penanganan pandemi Covid-19 varian baru bisa tak maksimal. Apalagi, sebagai kepala daerah, dia berkewajiban menjaga dan melindungi warganya.
"Tugas kami Pemko Medan adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat, utamanya kondisi perkembangan penanganan Covid-19. Kami ingin kejelasan, alangkah baiknya jika ada kejelasan, karantina di hotel yang ada di Kota Medan itu teknisnya bagaimana," katanya.
Menurutnya, jika WNI yang masuk ke Sumut lewat Kota Medan adalah warga Mebidangro, atau warga dari daerah lainnya, apakah tetap dikarantina di hotel yang ada di Medan? Itu jadi Pekerjaan Rumah (PR) yang harusnya bisa diselesaikan bersama jika ada koordinasi yang baik dengan Pemprov Sumut.
Terlebih jika sampai ada warga Medan atau warga lain yang menginap di hotel yang ternyata dijadikan lokasi karantina, kemudian terjadi pembauran saat sahur atau buka puasa.
"Yang dari Mebidangro, apakah dikembalikan ke daerahnya untuk karantina. Atau bagaimana? Kami perlu tahu hal seperti itu. Terlebih banyak masyarakat Medan yang tidak tahu ada hotel yang dijadikan lokasi karantina. Kalau ada yang nginap di situ, atau sahur, buka bersama kan jadi masalah baru. Kalau dikoordinasikan kan kami bisa antisipasi," kata Bobby.
Bukan mau memperpanjang kisruh lokasi karantina di Kota Medan, Bobby menegaskan bahwa pihaknya ingin membantu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar penanganan Covid-19 ini bisa dimaksimalkan.
"Bukan mau apa-apa, kami mau bantu. Izinkanlah kami terlibat untuk membantu, menjaga prokes dan mendata. Jika tidak susah nanti. Bayangkan andai satu hotel ada 100 WNI, masing-masing ada keluarga datang dua orang, sudah ratusan di situ. Petugas itu tidak tahu. Maka kami ingin kirim personel untuk membantu," ujarnya. CM
(ars)
tulis komentar anda