Setelah Buka Lagi, Wali Kota Depok Janji Penuhi APD Nakes RSUD
Jum'at, 22 Mei 2020 - 13:18 WIB
DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris berjanji akan memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan RSUD Depok setelah beroperasi lagi.
”Langkah ke depan kalau benar-benar harus dibuka poli untuk kebutuhan pasien, itu nanti kita lengkapi semua tenaga kesehatannya dengan APD lengkap. Ini jadi pelajaran juga buat kita,” katanya, Jumat (22/5/2020).
Dia menerangkan bahwa ke-27 tenaga kesehatn yang terpapar virus Corona saat ini sedang menjalani isolasi. Selain di RSUD Kota Depok sendiri, mereka juga dirawat di RS Citra Medika dan sebagian mekukan isolasi mandiri.
”Untuk keluarga mereka masuk dalam ODP (orang dalam pemantauan) dan sudah kita tracing. Kalau yang punya ibu atau orangtua tidak kita izinkan isolasi mandiri,” kata Idris.
(Baca: 27 Tenaga Medis Terpapar Corona, RSUD Kota Depok Tutup Dua Pekan)
Namun begitu, ada juga beberapa orang nakes yang memilih isolasi mandiri. Isolasi mandiri diberikan jika kondisi yang bersangkutan memungkinkan.
”Perawat yang terpapar kita lihat rumahnya, keluarganya. Kalau mungkin untuk isolasi rumah ya kita kasih, tapi kita enggak sembarangan juga untuk ngasih izin isolasi mandiri,” tambahnya.
(Baca: Kisah Atlet Cilik Pangandaran, Jadi Kuli dan Tukang Cuci untuk Sekolah)
Menurut dia, para perawat yang terpapar adalah mereka yang bertugas di poliklinik. Diduga, ada pasien yang sudah terpapar tapi tidak menunjukkan indikasi gejala alias OTG.
Seperti diberitakan, layanan poliklinik RSUD Depok ditutup selama dua pekan sejak hari ini setelah ada 15 tenaga medis diketahui terpapar virus Corona berdasarkan hasil tes swab terbaru.
”Langkah ke depan kalau benar-benar harus dibuka poli untuk kebutuhan pasien, itu nanti kita lengkapi semua tenaga kesehatannya dengan APD lengkap. Ini jadi pelajaran juga buat kita,” katanya, Jumat (22/5/2020).
Dia menerangkan bahwa ke-27 tenaga kesehatn yang terpapar virus Corona saat ini sedang menjalani isolasi. Selain di RSUD Kota Depok sendiri, mereka juga dirawat di RS Citra Medika dan sebagian mekukan isolasi mandiri.
”Untuk keluarga mereka masuk dalam ODP (orang dalam pemantauan) dan sudah kita tracing. Kalau yang punya ibu atau orangtua tidak kita izinkan isolasi mandiri,” kata Idris.
(Baca: 27 Tenaga Medis Terpapar Corona, RSUD Kota Depok Tutup Dua Pekan)
Namun begitu, ada juga beberapa orang nakes yang memilih isolasi mandiri. Isolasi mandiri diberikan jika kondisi yang bersangkutan memungkinkan.
”Perawat yang terpapar kita lihat rumahnya, keluarganya. Kalau mungkin untuk isolasi rumah ya kita kasih, tapi kita enggak sembarangan juga untuk ngasih izin isolasi mandiri,” tambahnya.
(Baca: Kisah Atlet Cilik Pangandaran, Jadi Kuli dan Tukang Cuci untuk Sekolah)
Menurut dia, para perawat yang terpapar adalah mereka yang bertugas di poliklinik. Diduga, ada pasien yang sudah terpapar tapi tidak menunjukkan indikasi gejala alias OTG.
Seperti diberitakan, layanan poliklinik RSUD Depok ditutup selama dua pekan sejak hari ini setelah ada 15 tenaga medis diketahui terpapar virus Corona berdasarkan hasil tes swab terbaru.
(muh)
tulis komentar anda