Pemda Diimbau Tiru Langkah Pemprov DKI Jakarta Soal Vaksinasi Mitra Ojol
Sabtu, 01 Mei 2021 - 15:26 WIB
BANDUNG - Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memberikan vaksinasi bagi para mitra pengemudi transportasi daring dinilai patut ditiru oleh pemerintah daerah (pemda) lainnya.
Terlebih, khusus bagi mitra pengemudi roda empat berbasis aplikasi, vaksinasi menjadi sangat penting mengingat mereka mempunyai risiko tinggi terpapar COVID-19.
Pakar Kesehatan dan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, pemda-pemda di Indonesia dapat mencontoh langkah Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Tragis! 3 Sopir Tewas Tergencet Truk di Tol Cipularang Purwakarta Akibat Dongkrak Lepas
Menurutnya, kebijakan pelaksanaan vaksinasi bisa disesuaikan dengan kebijakan tiap-tiap daerah dan dengan menghitung kuantitas mitra pengemudi transportasi daring di masing-masing wilayah.
Dia menilai, mitra pengemudi kendaraan roda empat maupun roda dua berbasis aplikasi sama-sama memiliki eksposur risiko tertular COVID-19.
"Layanan taksi berbasis aplikasi itu memiliki risiko besar untuk terjadinya penularan dikarenakan intensitas pertemuan antara pengemudi dan penumpang yang cukup sering dan terjadi dalam mobil yang tertutup dan ber-AC," ungkap Hermawan dalam keterangan resminya, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Dinilai Rugikan Industri Mamin Jatim, Ketua PB NU Minta Permenperin 03/2021 Ditata Ulang
Namun demikian, Hermawan mengakui bahwa bukan berarti mitra pengemudi roda dua lebih aman dari potensi penularan COVID-19.
Terlebih, khusus bagi mitra pengemudi roda empat berbasis aplikasi, vaksinasi menjadi sangat penting mengingat mereka mempunyai risiko tinggi terpapar COVID-19.
Pakar Kesehatan dan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mengatakan, pemda-pemda di Indonesia dapat mencontoh langkah Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Tragis! 3 Sopir Tewas Tergencet Truk di Tol Cipularang Purwakarta Akibat Dongkrak Lepas
Menurutnya, kebijakan pelaksanaan vaksinasi bisa disesuaikan dengan kebijakan tiap-tiap daerah dan dengan menghitung kuantitas mitra pengemudi transportasi daring di masing-masing wilayah.
Dia menilai, mitra pengemudi kendaraan roda empat maupun roda dua berbasis aplikasi sama-sama memiliki eksposur risiko tertular COVID-19.
"Layanan taksi berbasis aplikasi itu memiliki risiko besar untuk terjadinya penularan dikarenakan intensitas pertemuan antara pengemudi dan penumpang yang cukup sering dan terjadi dalam mobil yang tertutup dan ber-AC," ungkap Hermawan dalam keterangan resminya, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Dinilai Rugikan Industri Mamin Jatim, Ketua PB NU Minta Permenperin 03/2021 Ditata Ulang
Namun demikian, Hermawan mengakui bahwa bukan berarti mitra pengemudi roda dua lebih aman dari potensi penularan COVID-19.
tulis komentar anda