Kropokan Daging Kerbau Khas Demak, Makanan Para Raja yang Bisa Jadi Menu Berbuka
Kamis, 22 April 2021 - 09:49 WIB
DEMAK - Kropokan daging kerbau, merupakan salah satu menu makanan khas Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masakan berbahan daging kerbau ini, pada zaman dahulu kala merupakan menu makanan kesukaan para raja.
Daging kerbau yang dimasak secara khusus sehingga teksturnya menjadi sangat lembut, disajikan dengan paduan cabe, daun kedondong, dan labu putih. Rasanya tentunya sangat menggugah selera, dan bisa menjadi menu yang pas untuk berbuka puasa .
Di rumah makan Reinz Cafe Demak, masakan legenda yang disukai para raja ini sengaja disajikan sebagai menu alternatif untuk berbuka puasa. Hanya dengan harga Rp12 ribu, penikmat bisa menyantap kuliner yang sudah melegenda itu.
Daging kerbau yang berbalut santan dan bumbu rempah, memberikan kesan pertama yang begitu menggoda bagi penikmat kuliner . Empuknya daging kerbau dan bumbu lengkap asam jawa, begitu terasa nendang disetiap suapannya.
Vivi Andriani mengaku mengaku baru pertama menikmati sensasi masakan tersebut. "Rasanya sangat nikmat," ungkapnya. Kropokan adalah menu legenda peninggalan kerajaan Majapahit. Sebelumnya, bahan utama masakan ini adalah daging sapi.
Pada era Kesultanan Demak Bintoro, daging sapi telah diganti dengan daging kerbau . Pergeseran kropokan dari daging sapi menjadi daging kerbau tersebut, sebagai penghormatan dari Sultan Demak kepada warga Hindu yang melarang memakan daging sapi.
Manager kafe, Abdul Azis menyebutkan, untuk memasak kropokan dibutuhkan daging kerbau, bumbu rempah, jahe, laos, serta bawang merah dan bawang putih. "Untuk menumbuhkan selera makan, masakan ditambah jinten, cabe, daun kedondong, daun salam, dan daun jeruk," tuturnya.
Daging kerbau yang dimasak secara khusus sehingga teksturnya menjadi sangat lembut, disajikan dengan paduan cabe, daun kedondong, dan labu putih. Rasanya tentunya sangat menggugah selera, dan bisa menjadi menu yang pas untuk berbuka puasa .
Di rumah makan Reinz Cafe Demak, masakan legenda yang disukai para raja ini sengaja disajikan sebagai menu alternatif untuk berbuka puasa. Hanya dengan harga Rp12 ribu, penikmat bisa menyantap kuliner yang sudah melegenda itu.
Daging kerbau yang berbalut santan dan bumbu rempah, memberikan kesan pertama yang begitu menggoda bagi penikmat kuliner . Empuknya daging kerbau dan bumbu lengkap asam jawa, begitu terasa nendang disetiap suapannya.
Vivi Andriani mengaku mengaku baru pertama menikmati sensasi masakan tersebut. "Rasanya sangat nikmat," ungkapnya. Kropokan adalah menu legenda peninggalan kerajaan Majapahit. Sebelumnya, bahan utama masakan ini adalah daging sapi.
Pada era Kesultanan Demak Bintoro, daging sapi telah diganti dengan daging kerbau . Pergeseran kropokan dari daging sapi menjadi daging kerbau tersebut, sebagai penghormatan dari Sultan Demak kepada warga Hindu yang melarang memakan daging sapi.
Manager kafe, Abdul Azis menyebutkan, untuk memasak kropokan dibutuhkan daging kerbau, bumbu rempah, jahe, laos, serta bawang merah dan bawang putih. "Untuk menumbuhkan selera makan, masakan ditambah jinten, cabe, daun kedondong, daun salam, dan daun jeruk," tuturnya.
(eyt)
tulis komentar anda