Kenaikan Tarif Parkir di Bandara Sultan Hasanuddin Disoroti Dewan
Selasa, 20 April 2021 - 15:08 WIB
MAROS - Kenaikan tarif parkir Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Maros dikeluhkan sejumlah pengguna jasa Bandara, hingga disoroti oleh DPRD Maros .
Salah seorang pengguna jasa bandara, Nurhaedah mengaku jika kenaikan tarif itu baru diketahuinya setelah dirinya mengantar temannya di Bandara . Dia harus membayar Rp5 ribu. Selama ini kata dia, dirinya biasa membayar Rp 3 ribu. Kalaupun lebih dari itu, karena dia berada di Bandara lebih satu jam.
"Jujur saya kaget juga dengan tarif baru parkirannya. Karena sekarang saya harus membayar lebih dari biasanya. Masalahnya tidak semua yang masuk ke sini itu orang kaya. Saya hanya sebentar di dalam. Tak sampai satu jam, tapi harus membayar mahal dari yang biasanya padahal saya naik motor," keluh Nurhaedah, Selasa (20/04/2021).
Kenaikan tarif parkir itu juga dinilainya tidak pantas karena fasilitas parkir sementara di Bandara saat ini sangat buruk. Belum lagi kondisi Bandara juga masih dalam tahap renovasi yang secara otomatis mengganggu kenyamanan pengguna jasa.
“Kalau dibilang parkirnya sudah bagus, yah mungkin wajar saja dinaikkkan. Ini sekarang parkirannya sangat jelek begitu, malah dinaikkan. Seharunya ditahan dulu sampai parkirannya selesai dibuat. Apa lagi juga ini masa pandemi, kasihan juga warga,” lanjutnya.
Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan DPRD Maros , Hasmin Badoa mengatakan, pihak Angkasa Pura I seharusnya menunda kenaikan tarif parkir itu. Selain minim sosialisasi, kenaikan tarif parkir itu bahkan tidak dibahas di DPRD Maros.
“Setahu saya memang tidak pernah dibahas soal itu (kenaikan tarif) di DPRD Maros . Kalau memang begitu, saya berharap itu dipertimbangkan lagi. Karena jelas ada warga yang merasa diberatkan,” kata Hasmin.
Lebih lanjut, dia juga sepakat jika ada kenaikan tarif saat fasilitas parkiran baru di Bandara sudah bisa dipergunakan. Selain itu, anggota Komisi II ini juga menyebut jika pengguna jasa bandara itu bukan hanya orang menengah ke atas, banyak pekerja-pekerja di sana yang itu gajinya pas-pasan.
Salah seorang pengguna jasa bandara, Nurhaedah mengaku jika kenaikan tarif itu baru diketahuinya setelah dirinya mengantar temannya di Bandara . Dia harus membayar Rp5 ribu. Selama ini kata dia, dirinya biasa membayar Rp 3 ribu. Kalaupun lebih dari itu, karena dia berada di Bandara lebih satu jam.
"Jujur saya kaget juga dengan tarif baru parkirannya. Karena sekarang saya harus membayar lebih dari biasanya. Masalahnya tidak semua yang masuk ke sini itu orang kaya. Saya hanya sebentar di dalam. Tak sampai satu jam, tapi harus membayar mahal dari yang biasanya padahal saya naik motor," keluh Nurhaedah, Selasa (20/04/2021).
Kenaikan tarif parkir itu juga dinilainya tidak pantas karena fasilitas parkir sementara di Bandara saat ini sangat buruk. Belum lagi kondisi Bandara juga masih dalam tahap renovasi yang secara otomatis mengganggu kenyamanan pengguna jasa.
“Kalau dibilang parkirnya sudah bagus, yah mungkin wajar saja dinaikkkan. Ini sekarang parkirannya sangat jelek begitu, malah dinaikkan. Seharunya ditahan dulu sampai parkirannya selesai dibuat. Apa lagi juga ini masa pandemi, kasihan juga warga,” lanjutnya.
Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan DPRD Maros , Hasmin Badoa mengatakan, pihak Angkasa Pura I seharusnya menunda kenaikan tarif parkir itu. Selain minim sosialisasi, kenaikan tarif parkir itu bahkan tidak dibahas di DPRD Maros.
“Setahu saya memang tidak pernah dibahas soal itu (kenaikan tarif) di DPRD Maros . Kalau memang begitu, saya berharap itu dipertimbangkan lagi. Karena jelas ada warga yang merasa diberatkan,” kata Hasmin.
Lebih lanjut, dia juga sepakat jika ada kenaikan tarif saat fasilitas parkiran baru di Bandara sudah bisa dipergunakan. Selain itu, anggota Komisi II ini juga menyebut jika pengguna jasa bandara itu bukan hanya orang menengah ke atas, banyak pekerja-pekerja di sana yang itu gajinya pas-pasan.
tulis komentar anda