Demi Pencairan Dana Program Indonesia Pintar, Puluhan Ibu dan Anak Rela Berpanas-panasan
Senin, 19 April 2021 - 15:16 WIB
LUBUKLINGGAU - Suasana yang berbeda terlihat di Kantor Unit BRI di Jalan Garuda Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Senin (19/4/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.
Puluhan ibu-ibu bersama anaknya ramai antre menunggu pencairan dana yang diperuntukan bagi anak sekolah itu. Bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka rela berpanas-panas dan datang sejak pagi hari agar bisa mencairkan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Berdasarkan pantauan di lapangan, para ibu-ibu dan anaknya rela mengantre di depan pintu masuk kantor BRI Unit Pasar Pemiri, untuk mendapatkan panggilan. Selain itu kebanyakan para ibu membawa balita dan rela berpanas-panasan.
Salah seorang ibu yang ikut mengantre, Yeyen (28) warga Kelurahan Tanjung Indah Kecamatan Lubuklinggau Barat I, mengaku sudah datang ke BRI sejak pagi rela mengantre untuk mengambil bantuan milik anaknya. "Sebetulnya dari hari Jumat (17/4/2021) sudah ke sini, tapi disuruh datang hari Senin (19/4/2021)," tuturnya.
Sedangkan untuk syarat mendapatkan bantuan PIP , adalah harus membawa akte kelahiran, foto kopi rapot untuk biodata anak, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri. Serta anak yang mendapatkan bantuan harus datang. "Persyaratan yang terpenting anak wajib ikut saat mengambil dananya, selain persyaratan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu Pimpinan Cabang BRI Lubuklinggau, Sindu Bayu Adi mengatakan, bahwa membludaknya pengunjung di kantor unit itu disebabkan karena ada dua penyaluran yakni Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Bantuan Program Indonesua Pintar (BPIP).
Menurutnya, tidak selalu harus datang ke kantor BRI untuk mencairkan bantuan tersebut. Karena semua bisa dilihat melalui aplikasi yang sudah disediakan oleh BRI. "Iya sesuai aturannya hari ini hanya ada pencairan sebanyak 40 orang," kata Sindu Bayu Adi.
Mengantisipasi adanya kerumunan massa, Sindu mengaku meminta bantuan kepada aparat kepolisian untuk mengimbau masyarakat agar pulang karena dana bisa diambil besok lagi. "Sebagian sudah kita arahkan ke kantor cabang, untuk mengurangi ramainya antrean di kantor unit. Sedangkan untuk yang baru datang diimbau untuk pulang dan bisa mengambil esok hari," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Puluhan ibu-ibu bersama anaknya ramai antre menunggu pencairan dana yang diperuntukan bagi anak sekolah itu. Bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka rela berpanas-panas dan datang sejak pagi hari agar bisa mencairkan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP).
Berdasarkan pantauan di lapangan, para ibu-ibu dan anaknya rela mengantre di depan pintu masuk kantor BRI Unit Pasar Pemiri, untuk mendapatkan panggilan. Selain itu kebanyakan para ibu membawa balita dan rela berpanas-panasan.
Salah seorang ibu yang ikut mengantre, Yeyen (28) warga Kelurahan Tanjung Indah Kecamatan Lubuklinggau Barat I, mengaku sudah datang ke BRI sejak pagi rela mengantre untuk mengambil bantuan milik anaknya. "Sebetulnya dari hari Jumat (17/4/2021) sudah ke sini, tapi disuruh datang hari Senin (19/4/2021)," tuturnya.
Sedangkan untuk syarat mendapatkan bantuan PIP , adalah harus membawa akte kelahiran, foto kopi rapot untuk biodata anak, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami istri. Serta anak yang mendapatkan bantuan harus datang. "Persyaratan yang terpenting anak wajib ikut saat mengambil dananya, selain persyaratan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu Pimpinan Cabang BRI Lubuklinggau, Sindu Bayu Adi mengatakan, bahwa membludaknya pengunjung di kantor unit itu disebabkan karena ada dua penyaluran yakni Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Bantuan Program Indonesua Pintar (BPIP).
Menurutnya, tidak selalu harus datang ke kantor BRI untuk mencairkan bantuan tersebut. Karena semua bisa dilihat melalui aplikasi yang sudah disediakan oleh BRI. "Iya sesuai aturannya hari ini hanya ada pencairan sebanyak 40 orang," kata Sindu Bayu Adi.
Mengantisipasi adanya kerumunan massa, Sindu mengaku meminta bantuan kepada aparat kepolisian untuk mengimbau masyarakat agar pulang karena dana bisa diambil besok lagi. "Sebagian sudah kita arahkan ke kantor cabang, untuk mengurangi ramainya antrean di kantor unit. Sedangkan untuk yang baru datang diimbau untuk pulang dan bisa mengambil esok hari," pungkasnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(eyt)
tulis komentar anda