1.500 Panggilan ke Call Center COVID-19 Ternyata Prank, Mang Oded Berang
Minggu, 19 April 2020 - 13:56 WIB
BANDUNG - Ribuan telepon masuk ke nomor telepon Call Center COVID-19 Kota Bandung ternyata digunakan untuk bergurau atau prank. Padahal, nomor telepon tersebut untuk memfasilitasi warga yang dikhawatirkan terpapar virus Corona.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyayangkan perilaku tersebut yang dilakukan sejumlah oknum warga. Dari 1.600 telepon yang masuk, sekitar 1.500 di antaranya adalah telepon prank yang sama sekali tanpa kepentingan.
“Saya kaget juga ketika mendengar call center kita seolah-olah ada yang iseng. Kasihan juga kalau nanti ada yang beneran kalau mau masuk susah,” ujar Mang Oded, sapaan akrab Wali Kota Bandung ini dalam keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020) yang merasa geram atas kondisi itu. (Baca juga; Zona Merah COVID-19 Kabupaten Bogor Meluas, Kasus Orang Tanpa Gejala Sulit Dideteksi )
Berdasarkan data dari Call Center 112, pada 17 April 2020 misalnya, ada 1.469 panggilan ke nomor 112. Namun, tidak ada laporan darurat yang valid. Hanya ada beberapa panggilan saja yang betul-betul meminta informasi terkait COVID-19.
Oded berharap, tidak lagi warga melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab tersebut. Apalagi menjadikan wabah COVID-19 ini sebagai bahan bercandaan. “Saya berharap kepada warga Kota Bandung (call center) jangan dipakai main-main, karena kita ini sedang bekerja,” ucap Oded.
Dia prihatin, di tengah semua orang sedang bekerja keras, masih ada orang yang tidak memiliki empati. “Bayangkan, tim medis di lapangan sampai sudah berapa orang meninggal dunia. Saya lihat juga kerja kerasnya sopir ambulans, belum lagi tim yang menguburkan di TPU. Itu mereka siang malam bekerja, ari urang heurey keneh. Saya mohon jangan bercanda.” serunya.
Kendati belum akan memberikan sanksi kepada para pelaku, Oded ingin agar aksi tersebut dihentikan oleh warga. Dia mengatakan, jika ke depan hal ini masih terjadi, pihaknya akan langsung bertindak tegas. “Saya masih mengimbau saja, tapi kalau sudah diimbau masih begitu, pemerintah harus hadir,” tegasnya.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyayangkan perilaku tersebut yang dilakukan sejumlah oknum warga. Dari 1.600 telepon yang masuk, sekitar 1.500 di antaranya adalah telepon prank yang sama sekali tanpa kepentingan.
“Saya kaget juga ketika mendengar call center kita seolah-olah ada yang iseng. Kasihan juga kalau nanti ada yang beneran kalau mau masuk susah,” ujar Mang Oded, sapaan akrab Wali Kota Bandung ini dalam keterangan tertulis, Minggu (19/4/2020) yang merasa geram atas kondisi itu. (Baca juga; Zona Merah COVID-19 Kabupaten Bogor Meluas, Kasus Orang Tanpa Gejala Sulit Dideteksi )
Berdasarkan data dari Call Center 112, pada 17 April 2020 misalnya, ada 1.469 panggilan ke nomor 112. Namun, tidak ada laporan darurat yang valid. Hanya ada beberapa panggilan saja yang betul-betul meminta informasi terkait COVID-19.
Oded berharap, tidak lagi warga melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab tersebut. Apalagi menjadikan wabah COVID-19 ini sebagai bahan bercandaan. “Saya berharap kepada warga Kota Bandung (call center) jangan dipakai main-main, karena kita ini sedang bekerja,” ucap Oded.
Dia prihatin, di tengah semua orang sedang bekerja keras, masih ada orang yang tidak memiliki empati. “Bayangkan, tim medis di lapangan sampai sudah berapa orang meninggal dunia. Saya lihat juga kerja kerasnya sopir ambulans, belum lagi tim yang menguburkan di TPU. Itu mereka siang malam bekerja, ari urang heurey keneh. Saya mohon jangan bercanda.” serunya.
Kendati belum akan memberikan sanksi kepada para pelaku, Oded ingin agar aksi tersebut dihentikan oleh warga. Dia mengatakan, jika ke depan hal ini masih terjadi, pihaknya akan langsung bertindak tegas. “Saya masih mengimbau saja, tapi kalau sudah diimbau masih begitu, pemerintah harus hadir,” tegasnya.
(wib)
tulis komentar anda