Danny Harus Indahkan Dewan dalam Penggunaan Anggaran Makassar Recover
Jum'at, 16 April 2021 - 08:13 WIB
“Wajar transparansi ada, itu ngak salah kok, ngak usah pusing kasi aja kalau mau diapakan nda masalah, kalau kita mau laksanakan kegiatan-kegiatan apapun itu yang menggunakan uang rakyat, wakilnya rakyat itu dewan, dewan yang menentukan, boleh atau tidak gitu loh. Kita punya ide boleh, tapi kita harus komunikasikan ke sana supaya enak. Jangan sampai kalau nda ada restu itu bahaya bisa ribut di akhir dan itu susah,” ujarnya.
Konsekuensinya kata dia, bisa saja berujung pada penolakan pertanggungjawaban anggaran jika nantinya peruntukan tidak sesuai.
Bastian mengatakan, beberapa program dari Wali Kota Makassar sudah mulai menampakkan minimnya efektivitas penggunaan. Saat ini, pemerintah harus lebih cerdas dalam menggunakan anggarannya lantaran keuangan daerah tidak sehat.
Semisal pengadaan kontainer kelurahan yang semestinya bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan publik, atau menggaji 16.000 orang sekaligus jaketnya, padahal bisa memanfaatkan RT/RW ataupun kelurahan.
“Apa yang sudah ada dibandingkan, kita buat yang baru, yang sebenarnya sama nih, jadi jangan membuat suatu hal yang sebenarnya sudah ada. Baguslah kalau ide itu ada, selama didukung dana dan disetujui oleh pemilik dana,” katanya.
Dia mengatakan, pemerintah semestinya mampu mengimbangi mandat pusat dengan kebutuhan dari daerahnya, dengan melihat keadaan saat ini. Menurutnya, pemerintah semestinya hanya perlu fokus pada pembenahan ekonomi di samping mengurus persoalan Covid.
Apalagi, keuangan Makassar saat ini katanya, sangat jauh terpuruk, salah satu contoh kongkretnya minimnya anggaran untuk program yang dicanangkam sehingga harus melakukan refocusing anggaran.
“Nah kalo saya lihat bagusan 2017 dari 2020, nah ini di 2021 kan masih hutang dari 2020 ini, semestinya diperbaiki. Kalau saya, perbaiki dulu konstruksi anggarannya. Ini rendah sekali sebenarnya, yang terlihat itu sebenarnya yang dari 2020. Nah kalau situasinya begini nda ada anggaran dan kita mau buat ini, ini justru tambah beban,” ketusnya.
Baca Juga
Konsekuensinya kata dia, bisa saja berujung pada penolakan pertanggungjawaban anggaran jika nantinya peruntukan tidak sesuai.
Bastian mengatakan, beberapa program dari Wali Kota Makassar sudah mulai menampakkan minimnya efektivitas penggunaan. Saat ini, pemerintah harus lebih cerdas dalam menggunakan anggarannya lantaran keuangan daerah tidak sehat.
Semisal pengadaan kontainer kelurahan yang semestinya bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan publik, atau menggaji 16.000 orang sekaligus jaketnya, padahal bisa memanfaatkan RT/RW ataupun kelurahan.
“Apa yang sudah ada dibandingkan, kita buat yang baru, yang sebenarnya sama nih, jadi jangan membuat suatu hal yang sebenarnya sudah ada. Baguslah kalau ide itu ada, selama didukung dana dan disetujui oleh pemilik dana,” katanya.
Dia mengatakan, pemerintah semestinya mampu mengimbangi mandat pusat dengan kebutuhan dari daerahnya, dengan melihat keadaan saat ini. Menurutnya, pemerintah semestinya hanya perlu fokus pada pembenahan ekonomi di samping mengurus persoalan Covid.
Apalagi, keuangan Makassar saat ini katanya, sangat jauh terpuruk, salah satu contoh kongkretnya minimnya anggaran untuk program yang dicanangkam sehingga harus melakukan refocusing anggaran.
“Nah kalo saya lihat bagusan 2017 dari 2020, nah ini di 2021 kan masih hutang dari 2020 ini, semestinya diperbaiki. Kalau saya, perbaiki dulu konstruksi anggarannya. Ini rendah sekali sebenarnya, yang terlihat itu sebenarnya yang dari 2020. Nah kalau situasinya begini nda ada anggaran dan kita mau buat ini, ini justru tambah beban,” ketusnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda