WHO Prihatin Penambahan Kasus COVID-19 Terbanyak dalam Sehari
Kamis, 21 Mei 2020 - 05:52 WIB
Tedros menyatakan berkomitmen untuk pertanggungjawaban dan akan melakukan peninjauan atas respons terhadap pandemi. Ulasan semacam itu dituntut oleh negara-negara anggota dalam resolusi minggu ini yang disahkan oleh konsensus, meskipun Amerika Serikat menyatakan keberatan tentang beberapa elemennya.
“Saya mengatakan berulang kali bahwa WHO meminta pertanggungjawaban lebih dari siapa pun. Itu harus dilakukan dan ketika selesai harus komprehensif,” kata Tedros tentang ulasan itu, sambil menolak mengatakan kapan itu akan dimulai.
Sementara itu kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan: "Kita akan segera mencapai tonggak tragis dari 5 juta kasus."
Sedangkan mengenai ulasan respons terhadap pandemi, Ryan mengatakan, penilaian seperti itu biasanya dilakukan setelah keadaan darurat selesai.
“Saya akan lebih suka, saat ini, untuk melanjutkan pekerjaan respon darurat, pengendalian epidemi, mengembangkan dan mendistribusikan vaksin, meningkatkan pengawasan kami, menyelamatkan hidup dan mendistribusikan APD penting untuk pekerja dan menemukan oksigen medis bagi orang-orang di lingkungan yang rapuh, mengurangi dampak penyakit ini pada pengungsi dan migran,” kata dia.
Ryan mengatakan, orang harus menghindari penggunaan obat malaria hydroxychloroquine untuk mengobati atau mencegah infeksi virus Corona, kecuali sebagai bagian dari uji klinis untuk mempelajarinya. Pernyataan ini dianggap dinilai menyidir pernyataan Presiden AS Donald Trump.
Trump mengatakan, dia sedang menggunakan hydroxychloroquine untuk mencegah infeksi virus Corona.
"Pada tahap ini, (baik) hydroxychloroquine atau chloroquine belum terbukti efektif dalam pengobatan COVID-19 atau dalam profilaksis untuk tidak terserang penyakit ini," kata Ryan.
"Bahkan, kebalikannya, dalam peringatan itu telah dikeluarkan oleh banyak pihak berwenang mengenai potensi efek samping dari obat tersebut," kata dia.
“Saya mengatakan berulang kali bahwa WHO meminta pertanggungjawaban lebih dari siapa pun. Itu harus dilakukan dan ketika selesai harus komprehensif,” kata Tedros tentang ulasan itu, sambil menolak mengatakan kapan itu akan dimulai.
Sementara itu kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan: "Kita akan segera mencapai tonggak tragis dari 5 juta kasus."
Sedangkan mengenai ulasan respons terhadap pandemi, Ryan mengatakan, penilaian seperti itu biasanya dilakukan setelah keadaan darurat selesai.
“Saya akan lebih suka, saat ini, untuk melanjutkan pekerjaan respon darurat, pengendalian epidemi, mengembangkan dan mendistribusikan vaksin, meningkatkan pengawasan kami, menyelamatkan hidup dan mendistribusikan APD penting untuk pekerja dan menemukan oksigen medis bagi orang-orang di lingkungan yang rapuh, mengurangi dampak penyakit ini pada pengungsi dan migran,” kata dia.
Ryan mengatakan, orang harus menghindari penggunaan obat malaria hydroxychloroquine untuk mengobati atau mencegah infeksi virus Corona, kecuali sebagai bagian dari uji klinis untuk mempelajarinya. Pernyataan ini dianggap dinilai menyidir pernyataan Presiden AS Donald Trump.
Trump mengatakan, dia sedang menggunakan hydroxychloroquine untuk mencegah infeksi virus Corona.
"Pada tahap ini, (baik) hydroxychloroquine atau chloroquine belum terbukti efektif dalam pengobatan COVID-19 atau dalam profilaksis untuk tidak terserang penyakit ini," kata Ryan.
"Bahkan, kebalikannya, dalam peringatan itu telah dikeluarkan oleh banyak pihak berwenang mengenai potensi efek samping dari obat tersebut," kata dia.
(nth)
Lihat Juga :
tulis komentar anda