Lahan Terlantar di Bangka Selatan Marak Diperjualbelikan Oknum Pengusaha
Jum'at, 09 April 2021 - 15:51 WIB
BANGKA SELATAN - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bangka Selatan menyayangkan maraknya penjualan lahan terlantar di beberapa desa di Kabupaten Bangka Selatan oleh oknum masyarakat kepada oknum pengusaha.
Menurut Ketua HKTI Bangka Selatan , Yopi Jamhar, lahan terlantar tersebut semestinya dikelola oleh masyarakat untuk lahan pertanian ketimbang diperjualbelikan ke oknum pengusaha.
"Kami sudah mendapatkan informasi terkait penjualan lahan terlantar terutama di desa-desa ini marak diperjualbelikan ke oknum pengusaha dalam jumlah besar oleh oknum masyarakat, padahal lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian oleh masyarakat. kondisi ini tentunya sangat kita sayangkan ditengah kondisi lahan pertanian kita yang terus berkurang dari tahun ke tahun," katanya, Jumat (09/04/2021).
Dirinya mengimbau aparatur di tingkat desa agar dapat meminimalisir kondisi tersebut dan tidak terlibat dalam penjualan lahan terlantar yang dilakukan oleh oknum masyarakat.
"Bayangkan saja jika kondisi ini tidak dihentikan, masyarakat kita ke depan mau bertani di mana. Sementara lahannya sebagian besar sudah dikuasai oleh oknum pengusaha. Jadi, kami imbau agar masyarakat sadar dengan kondisi ini dan stop jual lahan terlantar, kelolalah demi anak anak cucu nanti," ucapnya.
Selain itu, Yopi juga berharap agar aparat terkait khususnya aparat penegak hukum supaya lebih jeli dalam menanggapi persoalan penjualan tanah terlantar tersebut.
"Aparat terkait khususnya penegak hukum diharapkan agar lebih jeli menanggapi persoalan ini. bisa saja tanah terlantar yang diperjualbelikan tersebut adalah tanah negara dengan tujuan memperkaya diri sendiri tanpa adanya tetesan keringat yang dilakukan untuk mengelola tanah tersebut," katanya.
Menurut Ketua HKTI Bangka Selatan , Yopi Jamhar, lahan terlantar tersebut semestinya dikelola oleh masyarakat untuk lahan pertanian ketimbang diperjualbelikan ke oknum pengusaha.
Baca Juga
"Kami sudah mendapatkan informasi terkait penjualan lahan terlantar terutama di desa-desa ini marak diperjualbelikan ke oknum pengusaha dalam jumlah besar oleh oknum masyarakat, padahal lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian oleh masyarakat. kondisi ini tentunya sangat kita sayangkan ditengah kondisi lahan pertanian kita yang terus berkurang dari tahun ke tahun," katanya, Jumat (09/04/2021).
Dirinya mengimbau aparatur di tingkat desa agar dapat meminimalisir kondisi tersebut dan tidak terlibat dalam penjualan lahan terlantar yang dilakukan oleh oknum masyarakat.
"Bayangkan saja jika kondisi ini tidak dihentikan, masyarakat kita ke depan mau bertani di mana. Sementara lahannya sebagian besar sudah dikuasai oleh oknum pengusaha. Jadi, kami imbau agar masyarakat sadar dengan kondisi ini dan stop jual lahan terlantar, kelolalah demi anak anak cucu nanti," ucapnya.
Selain itu, Yopi juga berharap agar aparat terkait khususnya aparat penegak hukum supaya lebih jeli dalam menanggapi persoalan penjualan tanah terlantar tersebut.
"Aparat terkait khususnya penegak hukum diharapkan agar lebih jeli menanggapi persoalan ini. bisa saja tanah terlantar yang diperjualbelikan tersebut adalah tanah negara dengan tujuan memperkaya diri sendiri tanpa adanya tetesan keringat yang dilakukan untuk mengelola tanah tersebut," katanya.
(don)
tulis komentar anda