Remaja di Makassar Dikeroyok Belasan Orang di Dalam Warnet
Selasa, 06 April 2021 - 19:41 WIB
MAKASSAR - Jajaran Unit Reskrim Polsek Panakkukang tengah menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang anak berinisial RD (14). Korban dikeroyok di salah satu warung internet (warnet) Jalan Pengayoman, Kota Makassar, Selasa (6/4) dini hari.
Kasi Humas Polsek Panakkukang , Bripka Ahmad Halim mengatakan, akibat pengeroyokan itu RD mengalami luka menganga di bagian kepala akibat dihantam benda tumpul. Dia bilang, pelaku pengeroyokan ditaksir ada belasan orang.
"Para pelaku menganiaya menggunakan kepalan tangan, kursi di tempat kejadian perkara. Dari rekaman CCTV juga terlihat ada yang menenteng parang. Kasusnya masih diselidiki. Anggota reskrim masih bekerja mengumpulkan bahan dan keterangan," ungkap Halim kepada SINDOnews.
Dia menjelaskan, dari laporan yang diterimanya, korban tetiba berlari masuk ke dalam warnet diikuti segerombolan pria yang tidak dikenal. "Teman korban yang melapor. Di dalam warnet sempat melerai tapi banyaknya pelaku, jadi tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Halim.
Meski begitu, Halim mengaku belum mengetahui motif dan latar belakang pengeroyokan terhadap RD. "Nanti kalau sudah diamankan baru kita tahu. Kalau dari keterangan korban awalnya dari tabrakan. Pelaku diduga tak terima diserempet korban lalu melarikan diri," jelasnya.
Rekan korban, SP menambahkan RD saat itu tengah membeli bensin. Namun belum sampai tujuan, korban diduga tak sengaja menabrak motor salah satu terduga pelaku. "Mungkin di situ na panggil teman-temannya. Dikejar (korban) sampai di warnet. Iye (ada yang membawa parang," papar remaja pria 16 tahun ini.
Di TKP kata SP, ada sekitar dua pengunjung yang tengah bermain game online. "Banyak yang tolong. Termasuk itu yang penjaga warnet, tapi memang banyak. Kira-kira 10 orang bisa lebih juga, yang mengeroyok . Setelah itu teman saya langsung dibawa ke rumah sakit karena luka di kepalanya," ungkap warga Toddopuli 10 ini.
Usai membawa RD ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, SP langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Panakkukang . Tidak begitu lama petugas meninjau lokasi kejadian. "Iye sudah melapor. Tadi pagi juga ada polisi," tandasnya.
Kasi Humas Polsek Panakkukang , Bripka Ahmad Halim mengatakan, akibat pengeroyokan itu RD mengalami luka menganga di bagian kepala akibat dihantam benda tumpul. Dia bilang, pelaku pengeroyokan ditaksir ada belasan orang.
"Para pelaku menganiaya menggunakan kepalan tangan, kursi di tempat kejadian perkara. Dari rekaman CCTV juga terlihat ada yang menenteng parang. Kasusnya masih diselidiki. Anggota reskrim masih bekerja mengumpulkan bahan dan keterangan," ungkap Halim kepada SINDOnews.
Dia menjelaskan, dari laporan yang diterimanya, korban tetiba berlari masuk ke dalam warnet diikuti segerombolan pria yang tidak dikenal. "Teman korban yang melapor. Di dalam warnet sempat melerai tapi banyaknya pelaku, jadi tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Halim.
Meski begitu, Halim mengaku belum mengetahui motif dan latar belakang pengeroyokan terhadap RD. "Nanti kalau sudah diamankan baru kita tahu. Kalau dari keterangan korban awalnya dari tabrakan. Pelaku diduga tak terima diserempet korban lalu melarikan diri," jelasnya.
Rekan korban, SP menambahkan RD saat itu tengah membeli bensin. Namun belum sampai tujuan, korban diduga tak sengaja menabrak motor salah satu terduga pelaku. "Mungkin di situ na panggil teman-temannya. Dikejar (korban) sampai di warnet. Iye (ada yang membawa parang," papar remaja pria 16 tahun ini.
Di TKP kata SP, ada sekitar dua pengunjung yang tengah bermain game online. "Banyak yang tolong. Termasuk itu yang penjaga warnet, tapi memang banyak. Kira-kira 10 orang bisa lebih juga, yang mengeroyok . Setelah itu teman saya langsung dibawa ke rumah sakit karena luka di kepalanya," ungkap warga Toddopuli 10 ini.
Usai membawa RD ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, SP langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Panakkukang . Tidak begitu lama petugas meninjau lokasi kejadian. "Iye sudah melapor. Tadi pagi juga ada polisi," tandasnya.
(luq)
tulis komentar anda