Sumbar PSBB, Kabupaten Agam Dinilai Paling Siap

Sabtu, 18 April 2020 - 19:27 WIB
Bupati Agam, Indra Catri.
AGAM - Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/260/2020 tanggal 17 April 2020, tentang persetujuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Sumatera Barat, maka dapat dipastikan dalam waktu dekat Wilayah Sumatera Barat akan memberlakukan PSBB tersebut.

Info yang diterima, hari ini Sabtu (18/4/2020) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan melakukan rapat teknis penerapan PSBB tersebut. Pemberlakuan PSBB ini diharapkan dapat menekan secara signifikan kasus penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat, karena penerapan pembatasan sosial yang akan dilakukan memiliki sanksi-sanksi tegas bagi yang tidak melaksanakan.

Namun dilain sisi, pemberlakuan PSBB ini juga bukannya tanpa efek samping, karena pemerintah daerah juga memiliki kewajiban untuk menyiapkan jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak. Jaring pengaman sosial ini pun menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, baik dari segi penganggaran dan pelaksanaan operasional.



Melihat dari kondisi 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Agam saat ini berada pada garis terdepan soal kesiapan menghadapi PSBB. Karena seperti yang sudah diulas sebelumnya, Pemkab Agam saat ini bahkan tengah menyalurkan bantuan tahap II bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19.

Disampaikan oleh Bupati Agam, Indra Catri, Jumat (17/4/2020), saat ini Kabupaten Agam secara rutin membantu penyediaan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19. Bahkan Pemkab Agam sudah menginventarisir komoditi-komoditi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan membantu penyediaannya sesuai dengan skala prioritas.

"Setidaknya ada dua kategori kebutuhan. Pertama yang bisa diproduksi sendiri di Agam, kedua yang harus dibeli dari luar. Pemerintah membantu penyediaan bahan pokok yang tidak bisa diproduksi langsung untuk masyarakat di Agam, seperti garam dan minyak goreng. Namun untuk bahan pokok yang bisa diproduksi di Agam, maka kami tinggal menjaga jumlah ketersediaan dan rantai pasokannya," beber Indra Catri.

Lebih lanjut disampaikan Indra Catri mengelompokkan kategori komoditi itu menjadi sangat krusial karena menyangkut kebutuhan masyarakat banyak, ketahanan pangan daerah dan ketahanan anggaran menghadapi wabah.

"Jadi kita memang harus menghitung dengan detil sekali. Karena waktu yang dibutuhkan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 ini belum bisa dipastikan. Sehingga kami harus mengatur strategi agar tidak kehabisan nafas ketika harus bermain rubber set," ujarnya.

Melihat gerak cepat Pemerintah Kabupaten Agam yang sudah berada pada tahap pendistribusian tahap II, maka Kabupaten Agam menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang sudah bergerak sejauh itu.

"Kita belum tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi Covid-19 ini, tapi kalah bukanlah pilihan. Mari kita berdoa semoga Allah SWT memberikan kita petunjuk dan kemampuan untuk mengatasi wabah ini, Aamiiin..." tutup Bupati bergelar Doktor Ilmu Pemerintahan ini.
(alf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content