Harlah ke-67 GMNI, Rajut Nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Rabu, 31 Maret 2021 - 17:40 WIB
SURABAYA - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ( GMNI ) terus setia mengawal dinamika Demokrasi di Indonesia. Di usianya yang matang, GMNI berkomitmen membangun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua DPD GMNI Surabaya, Edwin Rilo Pambudi, mengatakan sebagai anak Soekarno pihaknya terus berkomitmen untuk selalu merawat Bhinneka Tunggal Ika."Merawat toleransi karena begitulah wajah Indonesia yang sesungguhnya," katanya usai perayaan Harlah ke-67 GMNI di Surabaya, Selasa (30/3) malam.
Baca juga: Hebat! Teman Sebaya Masih Sekolah di SMP, Hasna Azizah Sudah Kuliah di Unair
Dies Natalis GMNI dengan tema "Merefleksikan Harlah GMNI Dengan Semangat Kebangsaan, Ideologi Dan Keberagaman" ini hadiri oleh tokoh-tokoh penting di Jawa Timur seperti Kasbi Jatim, Pemuda Demokrat Jatim , GSNI Surabaya dan sejumlah organisasi Cipayung Surabaya seperti IMM dan PMII Cabang Surabaya.
Salah satu perwakilan Kasbi Jawa Timur, Syahril, menilai GMNI dan Kasbi selalu berjalan beriringan untuk mengawal Masyarakat yang tertindas. Kata dia, sebagai kaum Marhenis GMNI menjadi organisasi terdepan dalam mendobrak praktik-praktik kapitalistik.
Baca juga: Setelah Aa Gym Cabut Gugatan Cerai, Giliran Teh Ninih Rencana Ajukan Gugatan
"Saya bangga dengan GMNI. Mereka selalu berwatak kerakyatan dan selalu berpihak kepada rakyat," tegasnya.
Diketahui, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa ekstrakampus. Gerakan yang lahir pada 23 Maret 1954 ini sudah tersebar massif di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
GMNI merupakan organisasi hasil dari penggabungan dari tiga organisasi mahasiswa yang telah berdiri sebelumnya. Yakni Gerakan Mahasiswa Marhaen (berbasis di Yogyakarta), Gerakan Mahasiswa Merdeka (berbasis di Surabaya), dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (berbasis di Jakarta).
Ketua DPD GMNI Surabaya, Edwin Rilo Pambudi, mengatakan sebagai anak Soekarno pihaknya terus berkomitmen untuk selalu merawat Bhinneka Tunggal Ika."Merawat toleransi karena begitulah wajah Indonesia yang sesungguhnya," katanya usai perayaan Harlah ke-67 GMNI di Surabaya, Selasa (30/3) malam.
Baca juga: Hebat! Teman Sebaya Masih Sekolah di SMP, Hasna Azizah Sudah Kuliah di Unair
Dies Natalis GMNI dengan tema "Merefleksikan Harlah GMNI Dengan Semangat Kebangsaan, Ideologi Dan Keberagaman" ini hadiri oleh tokoh-tokoh penting di Jawa Timur seperti Kasbi Jatim, Pemuda Demokrat Jatim , GSNI Surabaya dan sejumlah organisasi Cipayung Surabaya seperti IMM dan PMII Cabang Surabaya.
Salah satu perwakilan Kasbi Jawa Timur, Syahril, menilai GMNI dan Kasbi selalu berjalan beriringan untuk mengawal Masyarakat yang tertindas. Kata dia, sebagai kaum Marhenis GMNI menjadi organisasi terdepan dalam mendobrak praktik-praktik kapitalistik.
Baca juga: Setelah Aa Gym Cabut Gugatan Cerai, Giliran Teh Ninih Rencana Ajukan Gugatan
"Saya bangga dengan GMNI. Mereka selalu berwatak kerakyatan dan selalu berpihak kepada rakyat," tegasnya.
Diketahui, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah salah satu organisasi mahasiswa ekstrakampus. Gerakan yang lahir pada 23 Maret 1954 ini sudah tersebar massif di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
GMNI merupakan organisasi hasil dari penggabungan dari tiga organisasi mahasiswa yang telah berdiri sebelumnya. Yakni Gerakan Mahasiswa Marhaen (berbasis di Yogyakarta), Gerakan Mahasiswa Merdeka (berbasis di Surabaya), dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (berbasis di Jakarta).
(msd)
tulis komentar anda