Pemkot Makassar Wacanakan Deradikalisasi Masuk Kurikulum Sekolah
Selasa, 30 Maret 2021 - 07:47 WIB
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah mempertimbangkan untuk memasukkan deradikalisasi ke dalam kurikulum sekolah.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Nielma Palamba mengatakan rencana tersebut sebelumnya telah dibicarakan bersama dengan seluruh kepala sekolah di Kota Makassar.
Hal itu menyusul aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Minggu (28/3/2021) lalu.
"Di acara musayawarah kerja kepala sekolah itu sudah kita jelaskan bagaimana program peningkatan keimanan khususnya anak-anak kita itu supaya materinya bisa berwawasan kebangsaan," ucapnya.
Nielma mengatakan materi seperti ini harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk karakter siswa sehingga tidak terjerumus ke dalam paham-paham radikal di kemudian hari.
Upaya tersebut sangat penting masuk dalam kurikulum sekolah, ataupun hanya sebatas muatan lokal yang berbasis budaya dan kearifan lokal, karena sangat mencerminkan nasionalisme.
"Iya bisa masuk (kurikulum), kurikulum inikan harus dari pusat. Kalau kita mau buat jadi muatan lokal boleh. Jadi dia mengembangkan nilai-nilai budaya sehingga anak-anak ini tidak radikal," pungkasnya.
Sementara itu, upaya deradikalisasi lewat sekolah dasar sebelumnya juga sempat diwacanakan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Upaya tersebut terlebih dahulu dilakukan dengan menggembleng para guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses transfer ilmu.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Nielma Palamba mengatakan rencana tersebut sebelumnya telah dibicarakan bersama dengan seluruh kepala sekolah di Kota Makassar.
Hal itu menyusul aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Minggu (28/3/2021) lalu.
"Di acara musayawarah kerja kepala sekolah itu sudah kita jelaskan bagaimana program peningkatan keimanan khususnya anak-anak kita itu supaya materinya bisa berwawasan kebangsaan," ucapnya.
Nielma mengatakan materi seperti ini harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk karakter siswa sehingga tidak terjerumus ke dalam paham-paham radikal di kemudian hari.
Upaya tersebut sangat penting masuk dalam kurikulum sekolah, ataupun hanya sebatas muatan lokal yang berbasis budaya dan kearifan lokal, karena sangat mencerminkan nasionalisme.
"Iya bisa masuk (kurikulum), kurikulum inikan harus dari pusat. Kalau kita mau buat jadi muatan lokal boleh. Jadi dia mengembangkan nilai-nilai budaya sehingga anak-anak ini tidak radikal," pungkasnya.
Sementara itu, upaya deradikalisasi lewat sekolah dasar sebelumnya juga sempat diwacanakan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Upaya tersebut terlebih dahulu dilakukan dengan menggembleng para guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses transfer ilmu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda