3.557 Dosen dan Karyawan Unair Divaksin Astrazeneca, Biar Bisa Kuliah Tatap Muka
Senin, 29 Maret 2021 - 01:41 WIB
SURABAYA - Vaksinasi COVID-19 dilakukan serentak di Universitas Airlangga. Sebanyak 3.557 orang yang terdiri atas dosen, karyawan maupun tenaga kependidikan dijadwalkan mengikuti vaksinasi selama lima hari, Minggu (28/3/2021).
Direktur SDM Unair Dr. Endang Dewi Masithah menuturkan, program vaksinasi memang ditujukan untuk mempercepat herd imunity. ”Sekaligus percepatan program vaksinasi, terutama untuk mendukung pemerintah agar semester depan kuliah diharapkan bisa dilaksanakan secara offline, untuk menjaga standar ketercapaian learning outcome dari pembelajaran,” katanya.
Baca juga: Menteri BUMN: Sehari Kota Padat Penduduk Harus Bisa Vaksin 5.000 Orang
Unair, lanjutnya, menerima 3.557 vaksin jenis Astrazeneca dari pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jumlah tersebut disesuaikan dengan daftar dosen dan tenaga kependidikan Unair yang belum divaksin. Mengingat, jumlah pegawai aktif Unair mencapai 4.150 orang.
”Sisanya memang sudah divaksin, disesuaikan klaster prioritas sesuai ketentuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Dalam program tersebut, katanya, ditarget rata-rata jumlah yang divaksin mencapai 700 orang setiap hari. Dengan perincian, terdapat 7 shift jadwal pemberian vaksin untuk dosen dan tenaga kependidikan. Artinya, rata-rata ada 100 orang yang mengikuti vaksinasi setiap jamnya.
Baca juga: Kutuk Keras Bom Katedral Makassar, PWNU Babel Ajak Jaga Toleransi yang Kondusif
”Dari perbandingan jumlah pegawai dan masa pelaksanaan vaksinasi itu, kita buat tujuh jadwal dan sejam untuk istirahat setiap hari,” ungkapnya.
Ia membeberkan, sebanyak 457 kelompok umur lansia dalam data kepegawaian Unair dan banyak didominasi dosen. Tim medis Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sudah menyiapkan prosedur khusus untuk kelompok-kelompok rentan. Disediakan tempat tersendiri bagi lansia untuk dilakukan skrining dan pendataan penyakit komorbid.
”Kita ada data terkait kelompok rentan, lansia, ibu hamil, ibu menyusui ini. Namun, kita juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan pemerintah provinsi. Misal, ternyata mereka ternyata sudah dapat jatah vaksin sendiri,” ujarnya.
Direktur RSUA Prof. Dr. Nasronudin,Sp.PD.,KPTI-FINASIM mengatakan, pihaknya mengerahkan kurang lebih 100 tenaga medis dalam mendukung program vaksinasi Unair. Khususnya dalam bagian-bagian non-administratif.
”Rumah Sakit Unair mengerahkan per set, ada 20 vaksinatornya. Ini juga bisa ditambah, menyesuaikan kebutuhan. Namun, pada dasarnya Rumah Sakit Unair siap untuk menyukseskan vaksinasi di Universitas Airlangga maupun masyarakat di luar Unair,” ujarnya.
Direktur SDM Unair Dr. Endang Dewi Masithah menuturkan, program vaksinasi memang ditujukan untuk mempercepat herd imunity. ”Sekaligus percepatan program vaksinasi, terutama untuk mendukung pemerintah agar semester depan kuliah diharapkan bisa dilaksanakan secara offline, untuk menjaga standar ketercapaian learning outcome dari pembelajaran,” katanya.
Baca juga: Menteri BUMN: Sehari Kota Padat Penduduk Harus Bisa Vaksin 5.000 Orang
Unair, lanjutnya, menerima 3.557 vaksin jenis Astrazeneca dari pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Jumlah tersebut disesuaikan dengan daftar dosen dan tenaga kependidikan Unair yang belum divaksin. Mengingat, jumlah pegawai aktif Unair mencapai 4.150 orang.
”Sisanya memang sudah divaksin, disesuaikan klaster prioritas sesuai ketentuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Dalam program tersebut, katanya, ditarget rata-rata jumlah yang divaksin mencapai 700 orang setiap hari. Dengan perincian, terdapat 7 shift jadwal pemberian vaksin untuk dosen dan tenaga kependidikan. Artinya, rata-rata ada 100 orang yang mengikuti vaksinasi setiap jamnya.
Baca juga: Kutuk Keras Bom Katedral Makassar, PWNU Babel Ajak Jaga Toleransi yang Kondusif
”Dari perbandingan jumlah pegawai dan masa pelaksanaan vaksinasi itu, kita buat tujuh jadwal dan sejam untuk istirahat setiap hari,” ungkapnya.
Ia membeberkan, sebanyak 457 kelompok umur lansia dalam data kepegawaian Unair dan banyak didominasi dosen. Tim medis Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) sudah menyiapkan prosedur khusus untuk kelompok-kelompok rentan. Disediakan tempat tersendiri bagi lansia untuk dilakukan skrining dan pendataan penyakit komorbid.
”Kita ada data terkait kelompok rentan, lansia, ibu hamil, ibu menyusui ini. Namun, kita juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan pemerintah provinsi. Misal, ternyata mereka ternyata sudah dapat jatah vaksin sendiri,” ujarnya.
Direktur RSUA Prof. Dr. Nasronudin,Sp.PD.,KPTI-FINASIM mengatakan, pihaknya mengerahkan kurang lebih 100 tenaga medis dalam mendukung program vaksinasi Unair. Khususnya dalam bagian-bagian non-administratif.
”Rumah Sakit Unair mengerahkan per set, ada 20 vaksinatornya. Ini juga bisa ditambah, menyesuaikan kebutuhan. Namun, pada dasarnya Rumah Sakit Unair siap untuk menyukseskan vaksinasi di Universitas Airlangga maupun masyarakat di luar Unair,” ujarnya.
(msd)
tulis komentar anda