Bisnis Rumah Tapak Diprediksi Tetap Cerah di Tengah Pandemi COVID-19

Kamis, 25 Maret 2021 - 21:54 WIB
Direktur Gozco Land, Daniel Lianto (tengah) saat menggelar perjanjian kerjasama dengan agen properti di Kantor Marketing Gozco Land di Sedati, Sidoarjo.
SURABAYA - Bisnis rumah tapak tahun ini diprediksi masih tetap potensial. Pasalnya, meski pandemi, hunian masih tetap menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, salah satu pengembang perumahan, Gozco Land saat ini tengah menggarap proyek rumah tapak The Cemandi.

Lokasi The Cemandi di jalan Raya Kalanganyar Sidoarjo. Komplek perumahan ini akan berdiri diatas lahan seluas 800 hektar. Nantinya, Gozco Land akan membangun sebanyak 700 unit rumah dengan ukuran 6X12 meter. Pembangunan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan permintaan pasar.

“Potensi bisnis rumah tapak masih sangat tinggi. Terutama yang harganya di bawah Rp1 miliar,” kata Direktur Gozco Land, Daniel Lianto di Kantor Marketing Gozco Land di Sedati, Sidoarjo, Kamis (25/3/2021).



Baca juga: Tahun Ini, ECS Targetkan Nilai Transaksi Ekspor Produk UMKM Capai USD64 Juta

Dia menambahkan, harga per unit di The Cemandi sekitar Rp398 juta. Jika Upah Mininum Kota (UMK) Surabaya dan Sidoarjo sekitar Rp4 jutaan, maka setiap keluarga dipastikan mampu membayar cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di The Cemandi. Namun, dengan catatan suami istri bekerja dan digajinya UMK. “Meski pandemi COVID-19, perumahan segmen harga dibawah Rp1 miliar tidak terpengaruh,” imbuhnya.

Sebab, kata dia, para pembeli segmen ini merupakan kalangan menengah. Tipe pembeli juga adalah end user dan memang digunakan untuk tempat tinggal. Pembeli segmen ini bukan investor yang membeli property untuk mencari keuntungan ketika dijual kembali. “The Cemandi menyasar kalangan milenial dan keluarga baru. Kami targetkan dalam setahun ke depan semua unit bisa ludes terjual,” ujar Daniel.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Pemandu Lagu di Malang, Ditabrak Truk dan Diperkosa Penjaga Kafe

Guna memaksimalkan penjualan The Cemandi, Gozco Land menggandeng sejumlah agen pemasaran property. Diantaranya, Raywhite, Xavier Marks, Sieto dan Propnex. Sejumlah bank juga diajak kerjasama dalam pembiayaan KPR. “Kami menargetkan dalam setahun ke depan pembangunan perumahan ini sudah bisa selesai,” tandas Daniel.

Sementara itu, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan rumah tapak menjadi salah satu kebutuhan pokok. Sehingga, potensi bisnisnya lebih bagus jika dibanding dengan apartemen. Rumah tapak juga prospektif dikarenakan kemudahan fasilitas KPR. “Baik kelas menengah maupun kelas bawah, tipe pembeli rumah tapak adalah end user,” katanya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content