Tahun Ini, ECS Targetkan Nilai Transaksi Ekspor Produk UMKM Capai USD64 Juta

Kamis, 25 Maret 2021 - 14:45 WIB
loading...
Tahun Ini, ECS Targetkan Nilai Transaksi Ekspor Produk UMKM Capai USD64 Juta
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Export Center Surabaya (ECS) tahun ini menargetkan nilai transaksi ekspor produk UMKM mencapai USD64 juta. ECS merupakan lembaga yang didirikan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim untuk peningkatan kinerja ekspor dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

ECS wilayah kerja di Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan seluruh Kalimantan. "Target ini tidak kecil karena waktunya tinggal 10 bulan. Selain itu juga ada target lain yaitu jumlah layanan konsultasi dan pendampingan mencapai 750 layanan, pengingkatan nilai COO atau Certificate of Origin naik 5 persen serta target tambahan memunculkan UMKM baru ekspor sebanya 250 UMKM. Makanya harus gerak cepat," kata Kepala Pengelola ECS Tommy Kaihatu, Kamis (25/3/2021).

Baca juga: Masih Masa Pandemi COVID-19, Arum Sabil Berencana Gelar Perkemahan Pramuka Sehat

Dia menambahkan, ECS sebelumnya telah menggelar sosialisasi yang dilakukan secara offline dan online di Graha Kadin Jatim. Acara ini dihadiri oleh Kadin Kabupaten/Kota se Jatim, perwakilan Kadin Bali, NTT, NTB dan seluruh Kadin Kalimantan serta pelaku UMKM. “Sosialisasi menjadi penting agar pelaku UMKM mengetahui keberadaan Export Center Surabaya beserta tugasnya,” ujarnya.

Selain mendapatkan tugas memberikan layanan konsultasi dan pendampingan, ECS juga memiliki tugas untuk berikan buyer inquiry atau informasi tentang pembeli. Harapannya, bisa disinergikan dengan UMKM.

"Pekerjaan rumah kita banyak, menjahit luar dan dalam untuk mengoptimalkan potensi UMKM ini agar bisa melakukan kegiatan ekspor. Kita harus menyiapkan UMKM kita, mengurai persoalan mereka, dari kualitas produk, pembiayaan, legalitas dan perijnan hingga persoalan SDM-nya," terangnya.

Baca juga: Lapas Mojokerto Gempar! Petugas Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Tahu Goreng

Untuk itu, Kadin Jatim akan melakukan pemetaan yang nantinya dilanjutkan dengan melakukan pembinaan dan pelatihan. Pemetaan ini diperlukan agar UMKM yang mendapatkan pendampingan tidak hanya UMKM yang sama dengan UMKM yang telah mendapakan pendampingan dari sejumlah BUMN dan lembaga lain.

"Agar tidak tabrakan dengan pembinaan di lembaga lain, maka data akan kita integrasikan. Ini juga untuk mempermudah dan mempercepat langkah," tandas Tommy.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)