Rambah Cirebon, Ini Target Aman Sentosa Investigation Agency
Rabu, 24 Maret 2021 - 21:37 WIB
CIREBON - Belasan tahun berkiprah sebagai pionir detektif swasta, agensi Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA) akhirnya membuka cabang baru di Cirebon sejak 13 Februari lalu. Di cabang yang terletak di kawasan Jalan Talang ini agensi ASIA akan fokus menangani masalah kredit macet.
Sebagaimana diungkapkan CEO ASIA, Jubun, pihaknya hadir di Cirebon dengan menyasar KSP (Koperasi Simpan Pinjam) maupun BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang membutuhkan bantuan dalam menangani kredit macet.
"Kami hadir di Cirebon secara khusus menyasar KSP dan BPR yang membutuhkan bantuan kredit macet, terutama dalam hal mencari dan menemukan debitur nakal yang menghilang tak bisa dihubungi alias kabur," papar Jubun melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/3).
Jubun sendiri sebagai profesional memiliki cara tersendiri untuk menemukan maupun mencegah kredit macet. Dia bergerak dengan modul Know Your Customer, mengenali calon debitur dan telusuri rekam jejaknya. "Ini penting sebelum memberikan pinjaman agar terhindar dari kredit macet, kenali calon debitur dan cari tahu rekam jejaknya," ungkapnya.
Detektif yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan terhadap BPR ini menuturkan bahwa dalam menghadapi debitur nakal dibutuhkan cara dan metode yang luar biasa, ini dikenal dengan solusi out of the box.
Selain menangani kasus kredit macet, detektif Jubun juga memberikan beberapa layanan jasa investigasi lainnya, salah satunya mengungkap kasus perselingkuhan. "Kasus lain yang membutuhkan penyelidikan selain debitur nakal adalah kasus perselingkuhan. Kami pun melayani penyelidikan kasus perselingkuhan yang sulit dibuktikan oleh klien," jelas Jubun.
Menurut Jubun, sebagian besar penyebab perselingkuhan karena peranan media sosial. Mulai dari sekedar perkenalan, sapaan, obrolan kecil, curahan isi hati, hingga pada pertemuan yang berujung pada hubungan asmara. Baca: 100 Pegawai Imigrasi Batam di Vaksin COVID-19.
Dalam kesempatan yang sama, Regional Director ASIA Jabar, Barlian Tata Winarta mengatakan, kehadiran ASIA di Cirebon karena tingginya kebutuhan jasa investigasi yang dibutuhkan dunia perbankan. Hal ini disebabkan meningkatnya angka kredit macet terutama di masa pandemi ini.
"Mengenai biaya tidak perlu khawatir karena kami ini sifatnya ingin membantu. Mengenai biaya bisa negosiasi. Kami siap memberikan layanan terbaik dan berkualitas," kata Barlian. Baca Juga: Tak Pernah Dinas, Anggota Polres Lubuklinggau Dipecat Tanpa Hormat.
Dalam penanganan kasus maupun penyelidikan, agensi ASIA, yang berdiri sejak 2008, mempekerjakan investigator dengan latar belakang keahlian intelijen, interpol, hukum, psikologi, dan tentunya menguasai bidang teknologi informatika. Jaringan pun sangat luas tersebar hingga ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Philipina, Singapore, Australia, Jepang, Hongkong, China, Rusia, serta beberapa negara di Uni Eropa.
Sementara itu, peresmian cabang baru agensi ASIA di Cirebon dilangsungkan do Marina Restaurant & Convention Hall pada 13 Februari lalu. Turut hadir para tamu dari berbagai kalangan, mulai dari pengacara, KSP, perusahaan asuransi, perbankan, penggiat media sosial hingga aktivis anti korupsi.
Sebagaimana diungkapkan CEO ASIA, Jubun, pihaknya hadir di Cirebon dengan menyasar KSP (Koperasi Simpan Pinjam) maupun BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang membutuhkan bantuan dalam menangani kredit macet.
"Kami hadir di Cirebon secara khusus menyasar KSP dan BPR yang membutuhkan bantuan kredit macet, terutama dalam hal mencari dan menemukan debitur nakal yang menghilang tak bisa dihubungi alias kabur," papar Jubun melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/3).
Jubun sendiri sebagai profesional memiliki cara tersendiri untuk menemukan maupun mencegah kredit macet. Dia bergerak dengan modul Know Your Customer, mengenali calon debitur dan telusuri rekam jejaknya. "Ini penting sebelum memberikan pinjaman agar terhindar dari kredit macet, kenali calon debitur dan cari tahu rekam jejaknya," ungkapnya.
Detektif yang berpengalaman dalam memberikan pelatihan terhadap BPR ini menuturkan bahwa dalam menghadapi debitur nakal dibutuhkan cara dan metode yang luar biasa, ini dikenal dengan solusi out of the box.
Selain menangani kasus kredit macet, detektif Jubun juga memberikan beberapa layanan jasa investigasi lainnya, salah satunya mengungkap kasus perselingkuhan. "Kasus lain yang membutuhkan penyelidikan selain debitur nakal adalah kasus perselingkuhan. Kami pun melayani penyelidikan kasus perselingkuhan yang sulit dibuktikan oleh klien," jelas Jubun.
Menurut Jubun, sebagian besar penyebab perselingkuhan karena peranan media sosial. Mulai dari sekedar perkenalan, sapaan, obrolan kecil, curahan isi hati, hingga pada pertemuan yang berujung pada hubungan asmara. Baca: 100 Pegawai Imigrasi Batam di Vaksin COVID-19.
Dalam kesempatan yang sama, Regional Director ASIA Jabar, Barlian Tata Winarta mengatakan, kehadiran ASIA di Cirebon karena tingginya kebutuhan jasa investigasi yang dibutuhkan dunia perbankan. Hal ini disebabkan meningkatnya angka kredit macet terutama di masa pandemi ini.
"Mengenai biaya tidak perlu khawatir karena kami ini sifatnya ingin membantu. Mengenai biaya bisa negosiasi. Kami siap memberikan layanan terbaik dan berkualitas," kata Barlian. Baca Juga: Tak Pernah Dinas, Anggota Polres Lubuklinggau Dipecat Tanpa Hormat.
Dalam penanganan kasus maupun penyelidikan, agensi ASIA, yang berdiri sejak 2008, mempekerjakan investigator dengan latar belakang keahlian intelijen, interpol, hukum, psikologi, dan tentunya menguasai bidang teknologi informatika. Jaringan pun sangat luas tersebar hingga ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Philipina, Singapore, Australia, Jepang, Hongkong, China, Rusia, serta beberapa negara di Uni Eropa.
Sementara itu, peresmian cabang baru agensi ASIA di Cirebon dilangsungkan do Marina Restaurant & Convention Hall pada 13 Februari lalu. Turut hadir para tamu dari berbagai kalangan, mulai dari pengacara, KSP, perusahaan asuransi, perbankan, penggiat media sosial hingga aktivis anti korupsi.
(nag)
tulis komentar anda